AS dan China Capai Kesepakatan Perdagangan, Pembatasan Ekspor Dilonggarkan

Kabar baik datang dari hubungan dagang Amerika Serikat (AS) dan China. Kementerian Perdagangan China mengumumkan bahwa kedua negara telah mencapai kesepakatan terkait kerangka kerja perdagangan. Salah satu poin penting dalam kesepakatan ini adalah China akan meningkatkan ekspor logam tanah jarang, sementara AS akan melonggarkan pembatasan teknologi.

Juru Bicara Kementerian Perdagangan China menyatakan bahwa pihaknya akan segera meninjau dan menyetujui ekspor barang-barang yang telah disepakati bersama. Sebagai imbal baliknya, AS juga akan mencabut sejumlah pembatasan yang sebelumnya diberlakukan terhadap China.

Pengumuman ini muncul tak lama setelah Presiden AS, Donald Trump, mengungkapkan bahwa kesepakatan dengan China baru saja ditandatangani. Pernyataan Trump ini kemudian diklarifikasi oleh seorang pejabat Gedung Putih, yang menjelaskan bahwa AS dan China telah menyetujui pemahaman lebih lanjut mengenai kerangka kerja implementasi perjanjian Jenewa.

Kesepakatan ini merupakan hasil dari serangkaian perundingan tingkat tinggi. Tim negosiasi dari kedua negara, yang dipimpin oleh Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, dan Wakil Perdana Menteri China, He Lifeng, sebelumnya telah mencapai kesepakatan tentang implementasi konsensus Jenewa di London. Perjanjian London ini bertujuan untuk menstabilkan hubungan yang sempat tegang akibat isu pembatasan mineral tanah jarang oleh China dan kritik China terhadap pembatasan teknologi serta pencabutan visa pelajar oleh AS.

Meskipun kesepakatan ini disambut baik, seorang penasihat senior dari The Conference Board, Alfredo Montufar-Helu, mengingatkan untuk tidak terlalu berekspektasi tinggi. Ia menyoroti kurangnya rincian mengenai pembatasan ekspor mineral tanah jarang mana yang akan dilonggarkan, selain magnet. Alfredo menambahkan bahwa karena kedua belah pihak masih memandang tanah jarang sebagai alat tawar-menawar strategis, perdagangan komoditas ini kemungkinan besar akan tetap dibatasi.

Sebelumnya, setelah pertemuan perdagangan di Jenewa pada pertengahan Mei, AS dan China telah menyepakati penangguhan sebagian besar tarif atas barang-barang masing-masing selama 90 hari dan pencabutan tindakan pembatasan tertentu. Kesepakatan terbaru ini menjadi langkah maju dalam upaya menstabilkan dan meningkatkan hubungan perdagangan antara dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia.

Scroll to Top