Jakarta – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bersama Menteri Pertahanan Israel, Katz, dengan tegas membantah laporan media Israel terkait tudingan perintah penembakan terhadap warga Palestina yang mendekati lokasi bantuan di Gaza.
Netanyahu dan Katz mengecam laporan yang diterbitkan oleh harian Israel, Haaretz, sebagai "kebohongan keji yang dirancang untuk mencemarkan nama baik militer."
Menurut data dari Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 500 warga Palestina tewas dan ratusan lainnya terluka saat berupaya mendapatkan bantuan makanan sejak Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) mulai mendistribusikan bantuan di wilayah tersebut sekitar sebulan lalu.
Saksi mata dari warga Palestina mengklaim bahwa pasukan Israel menembaki kerumunan di jalan menuju pusat distribusi bantuan. Menanggapi laporan Haaretz, militer Israel menyatakan sedang menyelidiki insiden yang menyebabkan warga sipil terluka saat mendekati lokasi tersebut.
Namun, militer Israel membantah tuduhan "penembakan yang disengaja terhadap warga sipil."
Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), yang didukung oleh kontraktor swasta Amerika, telah mendistribusikan bantuan makanan di empat lokasi, terutama di bagian selatan Gaza, selama sebulan terakhir.
"GHF tidak mengetahui adanya insiden ini, tetapi tuduhan ini terlalu serius untuk diabaikan. Oleh karena itu, kami meminta Israel untuk menyelidikinya dan secara transparan menerbitkan hasilnya secepatnya," pernyataan GHF melalui media sosial.
Sebelumnya, Haaretz melaporkan bahwa tentara Israel (yang identitasnya dirahasiakan) mengungkapkan bahwa komandan militer telah memerintahkan pasukan untuk menembaki kerumunan warga Palestina guna membubarkan mereka dan mengosongkan area tersebut.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Advokat Jenderal Militer Israel mengumumkan penyelidikan atas dugaan potensi kejahatan perang terkait tuduhan ini.