Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, pemimpin Arab Saudi yang disegani, telah menjadi pusat perhatian dunia, bukan hanya karena kepemimpinannya, tetapi juga karena kondisi kesehatannya. Di usianya yang semakin bertambah, Raja Salman menghadapi serangkaian masalah kesehatan yang membutuhkan perhatian khusus.
Meskipun pihak kerajaan selalu berupaya memberikan perawatan medis terbaik, kondisi kesehatan Raja Salman tetap menjadi perhatian publik. Mari kita telusuri beberapa penyakit yang pernah diderita oleh Raja Salman:
1. Infeksi Paru-paru
Pada tahun 2024, Raja Salman didiagnosis menderita infeksi paru-paru. Kondisi ini mengharuskan beliau untuk sementara waktu menghentikan tugas-tugas kenegaraan dan fokus pada pemulihan. Perawatan intensif dengan antibiotik diberikan setelah pemeriksaan medis di Klinik Kerajaan, Istana Al-Salam, Jeddah. Untungnya, perawatan berjalan lancar dan kondisi beliau stabil. Raja Salman bahkan sempat kembali memimpin rapat kabinet secara virtual.
2. Radang Kantong Empedu (Kolesistitis)
Sebelum infeksi paru-paru, Raja Salman mengalami radang kantong empedu pada tahun 2020. Beliau dirawat di rumah sakit spesialis dan menjalani berbagai pemeriksaan medis. Tindakan medis yang diambil adalah operasi pengangkatan kantong empedu setelah diagnosis peradangan. Operasi berjalan sukses dan beliau menjalani masa pemulihan dengan baik. Namun, tim medis kerajaan terus memantau kesehatannya untuk mencegah efek samping jangka panjang.
3. Masalah Jantung
Raja Salman juga memiliki riwayat masalah jantung. Pada Maret 2022, beliau menjalani prosedur penggantian baterai alat pacu jantung di Rumah Sakit Spesialis King Faisal, Riyadh. Prosedur ini merupakan bagian dari perawatan rutin untuk memastikan fungsi jantung tetap optimal. Penggunaan alat pacu jantung mengindikasikan adanya gangguan irama jantung yang memerlukan intervensi medis. Meskipun demikian, setelah prosedur tersebut, Raja Salman tetap mampu menjalankan tugas-tugas kenegaraannya.
Kondisi kesehatan Raja Salman merupakan tantangan yang harus dihadapi di usia senja. Upaya perawatan medis yang intensif dan perhatian dari pihak kerajaan menjadi kunci dalam menjaga stabilitas kesehatan beliau.