Krisis Politik Thailand Memanas: Unjuk Rasa Massal Tuntut Pengunduran Diri PM Paetongtarn Shinawatra

Gelombang demonstrasi besar melanda Thailand, menuntut Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra untuk meletakkan jabatannya. Pemicunya adalah terungkapnya rekaman percakapan telepon kontroversial antara dirinya dengan mantan Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, yang langsung menyulut amarah publik.

Unjuk rasa ini menjadi yang terbesar sejak partai Pheu Thai, yang dipimpin Paetongtarn, memegang tampuk pemerintahan pada tahun 2023. Massa aksi memadati area Victory Monument, salah satu titik sentral di jantung kota, sambil menyerukan perubahan.

Situasi semakin pelik dengan mundurnya Partai Bhumjaithai dari koalisi pemerintahan, dengan alasan isu kedaulatan dan integritas negara. Akibatnya, Paetongtarn kini memimpin koalisi dengan mayoritas yang sangat tipis.

Perdana menteri sendiri menyatakan tidak gentar menghadapi aksi protes ini dan telah menginstruksikan aparat untuk menjamin kelancaran dan keamanan demonstrasi.

Namun, badai belum usai. Paetongtarn juga tengah menghadapi penyelidikan hukum atas dugaan pelanggaran etika terkait rekaman telepon yang bocor. Sekelompok senator telah mengajukan petisi kepada Mahkamah Konstitusi dan lembaga antikorupsi untuk mengusut tuntas kasus ini. Masa depan pemerintahan Paetongtarn Shinawatra kini berada di ujung tanduk.

Scroll to Top