Pernikahan megah miliarder Jeff Bezos dengan Lauren Sanchez di Venesia, Italia, memicu gelombang protes dari penduduk setempat. Pesta yang diperkirakan menelan biaya US$55 juta atau sekitar Rp894 miliar itu, menuai kecaman karena dianggap tidak sensitif terhadap kondisi sosial dan politik.
Aksi demonstrasi berlangsung pada Sabtu (28/6), sehari setelah perayaan pernikahan. Massa berteriak "Bezos, pergi!" dan "Keluar dari laguna kami!" sebagai bentuk penolakan terhadap kehadiran Bezos di kota mereka.
Para demonstran mengibarkan bendera Palestina dan menyuarakan ketidaksukaan mereka terhadap Bezos yang dianggap memiliki kedekatan dengan mantan Presiden AS, Donald Trump. Kedekatan Sanchez dengan Trump terlihat saat ia menemani Bezos menghadiri pelantikan Presiden pada awal tahun 2025. Para pengunjuk rasa menuding Bezos terkait dengan Trump yang dianggap menggelontorkan dana besar untuk perang, sementara mereka mendukung perdamaian.
Tak hanya warga lokal, demonstran dari negara lain pun turut serta. Hans Peter Martin dari Austria, misalnya, mengecam Bezos karena dianggap menyalahgunakan Venesia sebagai ajang pamer kekayaan. Para pengunjuk rasa menekankan bahwa aksi mereka bukan didasari rasa iri.
Para demonstran juga menyoroti ketimpangan antara gelontoran dana untuk pesta pernikahan dengan kondisi kesejahteraan karyawan Amazon. Seorang pengunjuk rasa yang mengaku sebagai karyawan Amazon menyatakan kesulitan membayar sewa tempat tinggal.
Di sisi lain, pemerintah kota Venesia mengecam aksi demonstrasi tersebut sebagai tindakan ‘konyol’ dan ‘menjijikkan’. Mereka berpendapat bahwa menentang pernikahan, apalagi pernikahan apapun, adalah tindakan yang tidak masuk akal.
Pemerintah Kota Venesia menyatakan pemasukan dari pesta pernikahan Bezos-Sanchez mencapai 68 persen dari total omzet pariwisata tahunan kota tersebut. Sanchez dan Bezos juga dilaporkan menyumbang masing-masing 1 juta euro kepada tiga lembaga kebudayaan Venesia.