Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, menguasai 43% dari total cadangan global. Nilai ekspor produk hilirisasi nikel pada tahun 2023 mencapai US$ 34 miliar, melonjak drastis dibandingkan tahun 2017 ketika Indonesia masih mengekspor bijih nikel mentah. Di balik gemilangnya industri nikel ini, terdapat sejumlah konglomerat Indonesia yang memiliki bisnis tambang nikel.
Berikut adalah beberapa konglomerat Indonesia yang memiliki tambang nikel:
1. Kiki Barki
Kiki Barki adalah pendiri PT Harum Energi Tbk (HRUM), perusahaan pertambangan batu bara yang berdiri sejak 1995. Melalui anak perusahaannya, PT Position (POS), Harum Energy juga terjun ke bisnis nikel. Sumber daya tambang POS diperkirakan mencapai 215 juta ton bijih nikel, terdiri dari bijih limonit dan saprolit. Kiki Barki menduduki peringkat ke-42 sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan mencapai US$ 1,3 miliar.
2. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono
Lim Hariyanto Wijaya Sarwono adalah pendiri Harita Group, sebuah konglomerasi yang bergerak di berbagai sektor, termasuk pertambangan nikel, batu bara, dan bauksit. PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), anak usaha Harita Group, merupakan pemain utama di bisnis tambang nikel. NCKL mencatatkan penjualan bijih nikel sebesar 5,49 juta wmt pada kuartal I-2025. Selain itu, lini High Pressure Acid Leaching (HPAL) NCKL menghasilkan 30.263 ton kandungan nikel. Lim Hariyanto menempati posisi ke-15 sebagai orang terkaya di Indonesia dengan harta senilai US$ 4 miliar.
3. Garibaldi Thohir
Garibaldi Thohir atau Boy Thohir adalah CEO dan pemilik saham Alamtri Resources Indonesia, yang sebelumnya dikenal sebagai Adaro Energy Indonesia. Boy Thohir juga merupakan pemilik Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA). Kinerja MBMA pada tahun 2024 didukung oleh tambang nikel PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) dan kontribusi signifikan dari operasi nickel pig iron (NPI). Tambang SCM menghasilkan 10,1 juta wmt limonit dan 4,9 juta wmt saprolit selama tahun 2024. Smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) MBMA memproduksi 82.161 ton nikel dalam bentuk NPI.
4. Christopher Sumasto Tjia
Christopher Sumasto Tjia adalah anak dari konglomerat Adi Sumasto Tjia. Christopher memiliki PT PAM Mineral Tbk (NICL), perusahaan yang merupakan bagian dari Pintu Air Mas Group (PAM Group). Pada kuartal I-2025, perusahaan mencatat peningkatan volume penjualan nikel menjadi 995.834 wmt, naik signifikan dibandingkan periode sebelumnya. Penjualan juga mengalami kenaikan sebesar 346,98% secara tahunan.