Konflik bersenjata antara Rusia dan Ukraina kembali memanas dengan serangkaian serangan udara yang mematikan. Serangan intensif ini tidak hanya mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka di kalangan warga sipil, tetapi juga hilangnya aset militer penting, termasuk jet tempur F-16 milik Ukraina.
Tragedi di Odesa dan Kherson
Serangan drone Rusia menghantam kota pelabuhan Odesa, Ukraina selatan, pada Sabtu malam, menyebabkan dua orang tewas dan 14 lainnya luka-luka, termasuk anak-anak. Tim penyelamat menemukan jenazah korban di antara reruntuhan bangunan tempat tinggal. Di wilayah Kherson, serangan serupa merenggut satu nyawa dan melukai tiga lainnya. Infrastruktur kritis dan area permukiman menjadi target utama serangan.
Kehilangan Jet Tempur F-16
Upaya Ukraina untuk menangkis serangan Rusia berujung pada jatuhnya sebuah jet tempur F-16. Pilot pesawat tersebut gugur setelah gagal melakukan eject. Angkatan Udara Ukraina menyatakan bahwa pilot telah menggunakan seluruh persenjataan pesawatnya untuk menembak jatuh tujuh target udara. Namun, saat menyerang target terakhir, pesawat mengalami kerusakan dan kehilangan ketinggian. Pilot sempat mengarahkan pesawat menjauh dari area permukiman sebelum akhirnya jatuh. Ini menjadi kehilangan ketiga jet F-16 bagi militer Ukraina selama konflik berlangsung.
Respons dan Kecaman Zelensky
Rusia dilaporkan meluncurkan ratusan drone dan puluhan rudal ke berbagai wilayah Ukraina dalam semalam. Sistem pertahanan udara Ukraina mengklaim berhasil mencegat sebagian besar serangan tersebut. Meskipun demikian, serangan tersebut tetap menyebabkan tujuh orang terluka di beberapa wilayah, termasuk Cherkasy dan Ivano-Frankivsk, dengan korban termasuk seorang anak dan seorang wanita.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam keras serangan ini, menuduh Rusia melanjutkan perang meskipun ada seruan perdamaian dari komunitas internasional. Zelensky kembali mendesak negara-negara Barat untuk menyediakan sistem pertahanan udara tambahan, terutama sistem anti-rudal Patriot dari Amerika Serikat.
