Tim Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) mencatatkan prestasi gemilang dengan keberhasilan melakukan studi mendalam terhadap Galaksi Centaurus A, sebuah galaksi istimewa di langit selatan. Pengamatan yang dilakukan pada Mei 2025 ini memanfaatkan sinergi antara teleskop optik dan radio, menghasilkan data yang kaya akan informasi tentang struktur dan dinamika galaksi tersebut.
Centaurus A, atau yang juga dikenal sebagai NGC 5128, berjarak sekitar 12 juta tahun cahaya dari Bumi. Galaksi ini dikenal dengan aktivitas radio yang kuat dan ciri khas berupa pita debu gelap yang membelah bagian tengahnya. Bentuknya yang tidak lazim diduga kuat merupakan hasil tabrakan dahsyat antara dua galaksi di masa lalu. Di jantungnya, terdapat lubang hitam supermasif yang menjadi sumber semburan partikel berenergi tinggi.
Pengamatan visual dilakukan menggunakan Itera Robotic Telescope (IRT) selama kurang lebih 3,75 jam. Data citra direkam dengan berbagai filter warna, termasuk LRGB (merah, hijau, biru, dan cahaya terang) serta filter Hα (hidrogen alfa) untuk memetakan area pembentukan bintang. Hasilnya mengungkap detail menakjubkan dari Centaurus A, mulai dari pusat galaksi yang berkilauan, pita debu yang membelah, hingga wilayah-wilayah aktif tempat kelahiran bintang-bintang baru.
Tidak hanya melalui pengamatan optik, tim juga menggunakan Teleskop Radio Itera (TERI) untuk menangkap pancaran gelombang radio dari pusat galaksi. Data yang diperoleh memperkuat bukti adanya jet partikel yang berasal dari lubang hitam supermasif. Kombinasi data radio dan visual memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang proses dinamis yang terjadi di dalam Centaurus A.
"Pengamatan multi-gelombang merupakan pendekatan krusial dalam astronomi modern," kata salah satu anggota tim. "Dengan metode ini, kita dapat memperoleh gambaran yang utuh tentang aktivitas pusat galaksi sekaligus proses pembentukan bintang."
Keberhasilan observasi Centaurus A ini membuktikan kemampuan Itera dalam melakukan riset astronomi berstandar internasional.