Kepala intelijen Turki, Ibrahim Kalin, secara rahasia bertemu dengan para pemimpin senior Hamas pada hari Minggu. Pertemuan itu berfokus pada krisis kemanusiaan yang mengerikan di Gaza dan upaya intensif untuk mewujudkan gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
Kalin berdiskusi dengan Mohammad Darwish, pemimpin dewan politik Hamas di Gaza, beserta delegasinya di lokasi yang dirahasiakan. Pembicaraan mendalam mencakup tragedi kemanusiaan di Gaza dan inisiatif Turki untuk mengakhiri konflik serta memastikan bantuan kemanusiaan segera mencapai wilayah Palestina yang terkepung itu.
Para pihak menekankan pentingnya konsensus di antara kelompok-kelompok Palestina selama periode kritis ini. Mereka juga menggarisbawahi langkah-langkah penting yang harus diambil untuk mencapai gencatan senjata permanen di Gaza.
Pertemuan ini terjadi setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan harapan tentang potensi gencatan senjata antara Israel dan Hamas, bahkan menyatakan bahwa kesepakatan itu mungkin tercapai "dalam minggu depan".
Para mediator telah berupaya selama berbulan-bulan untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama 20 bulan di Gaza. Israel sebelumnya menghentikan semua pasokan makanan ke Gaza lebih dari dua bulan lalu, memicu kekhawatiran serius tentang kelaparan.
Sejak saat itu, Israel telah mengizinkan kelanjutan pengiriman makanan melalui Yayasan Kemanusiaan Gaza, sebuah organisasi yang melibatkan kontraktor keamanan AS, dengan pengawasan pasukan Israel di pinggiran Gaza. Sayangnya, sejumlah saksi dan pejabat Gaza melaporkan insiden di mana warga Palestina tewas saat mencoba mendapatkan bantuan.
