Inul Daratista, diva dangdut Indonesia, membuka cerita mencekam di balik gemerlap panggung hiburan. Dibalik senyum dan goyangan khasnya, Inul menyimpan segudang pengalaman menegangkan saat menempuh perjalanan udara demi memenuhi panggilan manggung di berbagai penjuru negeri.
Dulu, saat popularitasnya sedang meroket, Inul mengaku bisa terbang hingga tiga kali sehari. Namun, frekuensi tinggi itu sebanding dengan risiko yang ia hadapi. Salah satu pengalaman yang tak akan pernah ia lupakan adalah ketika hendak menghibur di Papua. Pesawat yang ditumpanginya mengalami masalah teknis yang serius.
"Pesawatnya muter-muter karena rodanya gak keluar satu. Terus ada kebocoran bensin," ungkap Inul. Pilot, dengan sigap dan penuh perhitungan, terus memutar pesawat di udara hingga bahan bakar hampir habis sebelum akhirnya melakukan pendaratan darurat dengan roda yang tidak berfungsi sempurna.
Kejadian serupa juga dialami Inul saat berkampanye Pilkada di Sulawesi dengan helikopter. Cuaca buruk datang secara tiba-tiba, dan helikopter terjebak di dalam awan gelap yang membuat suasana menjadi sangat mencekam. "Helikopternya kayak sudah, kayak assalamualaikum-lah gitu," kenang Inul. Untungnya, pilot berhasil mendaratkan helikopter di halaman sebuah sekolah dasar di pegunungan.
Turbulensi ekstrem juga pernah menjadi mimpi buruk bagi Inul. Dalam penerbangan pulang dari sebuah kepulauan menuju Jakarta, pesawat yang ditumpanginya diguncang hebat hingga masker oksigen keluar. "Orang sudah berdoa-doa semuanya," cerita Inul.
Serangkaian pengalaman mengerikan itu membuat Inul kini lebih berhati-hati dalam memilih transportasi. Ia bahkan cenderung menghindari penerbangan jika memungkinkan. "Jujur saja, aku lebih mengurangi naik pesawat. Masih trauma," akunya. Kini, jika ada tawaran manggung di Surabaya, Inul lebih memilih naik kereta api.