Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono mengakui proses menemukan figur yang tepat untuk mengisi posisi Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) bukanlah perkara mudah. Kekosongan jabatan di sejumlah Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) menjadi perhatian utama.
Dalam rapat bersama Komisi I DPR RI, Sugiono menjelaskan bahwa mencari sosok yang kompeten, berdedikasi, dan mampu merepresentasikan negara dengan baik membutuhkan pertimbangan matang. Ia mencontohkan kualitas yang dimiliki oleh Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Arief Havas Oegroseno, yang pernah menjabat sebagai Dubes RI di Jerman, serta Arrmanatha Christiawan Nasir (Tata), mantan Wakil Tetap RI untuk PBB di New York yang kini menjadi Wamenlu, sebagai tolok ukur.
Meskipun demikian, Sugiono menegaskan bahwa Kementerian Luar Negeri (Kemlu) telah merampungkan daftar nama-nama calon Dubes RI. Ia berharap usulan tersebut dapat segera disampaikan kepada DPR RI dalam satu atau dua hari mendatang.
Menlu Sugiono menekankan pentingnya mengisi posisi Dubes RI secepatnya karena peran strategisnya dalam hubungan internasional. Ia memastikan bahwa Kemlu terus berupaya menjalankan tugas-tugas perwakilan di negara-negara yang belum memiliki Dubes secara optimal. Keberadaan Dubes yang definitif dianggap krusial untuk menjaga kepentingan negara dan memperkuat hubungan bilateral.
Sugiono menegaskan komitmennya untuk tidak membiarkan posisi Dubes RI kosong dalam waktu yang lama, mengingat pentingnya peran tersebut bagi negara.