Human Immunodeficiency Virus (HIV) menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Jika tidak segera ditangani, infeksi HIV bisa berkembang menjadi AIDS. Orang dengan HIV (ODHA) harus mengonsumsi obat Antiretroviral (ARV) seumur hidup untuk menekan perkembangan virus. Efek samping obat ARV seperti pusing, mual, dan sulit tidur seringkali menjadi tantangan.
Kepatuhan terhadap terapi ARV sangat penting untuk keberhasilan pengobatan HIV. ARV yang berkelanjutan menekan HIV hingga tidak terdeteksi, mengurangi risiko resistensi obat, serta meningkatkan kualitas hidup. Petugas kesehatan berperan penting dalam memberikan dukungan dan motivasi positif kepada pasien.
Terapi kelompok menjadi salah satu cara efektif dalam memberikan edukasi dan dukungan kepada ODHA. Bentuk edukasi kepatuhan minum obat ini melibatkan ODHA yang tergabung dalam kelompok dukungan sebaya. Materi terapi mencakup persepsi tentang penyakit, kepatuhan minum obat, dan harapan hidup.
Dalam terapi kelompok, peserta berbagi pengalaman, tantangan, dan strategi untuk tetap patuh minum obat. Suasana akrab dan saling memberi semangat tercipta, membantu peserta memahami materi yang diajarkan. Anak-anak yang juga ODHA mendapatkan terapi kelompok dengan tema cita-cita, pentingnya minum obat, dan cara menjawab pertanyaan orang lain.
Terapi kelompok menyediakan wadah yang efektif untuk menangani masalah kesehatan mental. Sesi terapi dipimpin oleh terapis terlatih, mempertemukan individu dengan tantangan serupa.
Manfaat yang dirasakan peserta setelah mengikuti terapi kelompok adalah rasa kebersamaan yang kuat, menyadari bahwa mereka tidak sendirian. Sesi terapi memungkinkan peserta mendengar cerita orang lain, mendapatkan wawasan baru, serta meningkatkan harga diri.
Terapi kelompok sangat efektif dan efisien karena dapat menjangkau banyak orang dalam waktu singkat. Bentuk-bentuk terapi kelompok perlu dipelajari petugas kesehatan agar bisa dipakai sebagai bentuk edukasi dan bisa dikembangkan menjadi kelompok swakelola sesama ODHA sehingga mereka menjadi mandiri dalam mengurus dirinya.