Tepi Barat – Ketegangan meningkat di Tepi Barat setelah sekelompok warga sipil Israel, yang juga merupakan pemukim Yahudi, melakukan serangan terhadap pasukan keamanan Israel. Insiden ini juga melibatkan aksi vandalisme terhadap kendaraan militer dan instalasi keamanan di luar pangkalan militer Israel.
Menurut laporan, insiden tersebut menargetkan komandan Brigade Regional Binyamin, yang dianggap sebagai "pengkhianat" oleh para penyerang.
Sebelumnya, pada Jumat malam, komandan tersebut termasuk dalam kelompok tentara yang diserang saat mencoba menghentikan para pemukim memasuki zona militer terlarang dekat desa Palestina, Kafr Malik. Akibat bentrokan tersebut, enam warga sipil Israel ditangkap.
Militer Israel menyatakan bahwa puluhan warga sipil berkumpul di pintu masuk pangkalan Brigade Regional Binyamin pada Minggu malam. Aksi tersebut berubah menjadi kekerasan, dengan beberapa warga sipil menyerang pasukan keamanan, menyemprotkan semprotan merica, dan merusak kendaraan militer.
IDF, polisi, dan penjaga perbatasan turun tangan untuk membubarkan kerumunan. Akibat konfrontasi ini, setidaknya satu warga Israel dilaporkan terluka.
Selain itu, sejumlah warga sipil Israel membakar dan merusak lokasi keamanan yang berisi sistem untuk menggagalkan serangan teroris di dekat pangkalan.
Kecaman dari Menteri Israel
Aksi kekerasan ini menuai kecaman keras dari berbagai menteri Israel. Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, pendukung setia permukiman Yahudi, mengecam tindakan tersebut dan mendesak polisi untuk menyelidiki serta menyeret pelaku ke pengadilan.
Menteri Luar Negeri Gideon Saar juga mengutuk kejadian ini, menekankan bahwa tindakan semacam itu tidak dapat diterima dan pelaku harus dihukum berat.