Kulon Progo Hadapi Tantangan Serius: Kasus HIV/AIDS Merambah Usia Anak

Kulon Progo menghadapi situasi mengkhawatirkan terkait penyebaran HIV/AIDS. Data terbaru menunjukkan bahwa penyakit ini tidak hanya menyerang kelompok usia dewasa, tetapi juga mulai menjangkiti anak-anak.

Menurut catatan Dinas Kesehatan Kulon Progo hingga Desember 2024, mayoritas penderita HIV/AIDS adalah laki-laki (71%), sementara sisanya adalah perempuan (29%). Fakta ini menjadi sorotan utama dalam Rapat Koordinasi Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kulon Progo yang melibatkan berbagai sektor, mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), rumah sakit, institusi pendidikan, hingga kepolisian.

Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo menekankan bahwa penanganan HIV/AIDS bukan sekadar isu kesehatan, melainkan masalah sosial yang kompleks. Oleh karena itu, dibutuhkan komitmen bersama dari berbagai pihak untuk menanggulanginya. KPA memiliki peran krusial dalam merumuskan kebijakan, memantau pelaksanaan program, serta membangun kerja sama lintas wilayah dan pusat informasi.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo berharap dengan memperkuat peran KPA dan melibatkan aktif seluruh OPD, dapat menekan laju peningkatan kasus HIV/AIDS. Lebih jauh lagi, diharapkan stigma negatif terhadap penderita dapat dikurangi.

Asisten Daerah I menegaskan pentingnya strategi kolaborasi. Penanggulangan AIDS tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab satu bidang saja. Forum-forum lokal seperti PKK dapat berperan penting dalam menyebarkan informasi ke masyarakat. Bahkan, dinas-dinas yang tidak terkait langsung pun didorong untuk berpartisipasi. Penyampaian informasi yang benar dan masif, termasuk melalui media sosial, menjadi kunci untuk menjangkau audiens yang luas.

KPA Kulon Progo sendiri dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati Nomor 362/A/2017 dan memiliki fungsi strategis dalam mengoordinasikan kebijakan, memantau program, menjalin kerja sama, dan mengelola informasi terkait HIV/AIDS.

Dengan penguatan KPA dan keterlibatan aktif lintas sektor, Pemkab Kulon Progo optimis dapat menekan penyebaran kasus HIV/AIDS serta menghilangkan stigma terhadap penderita.

Scroll to Top