Kabupaten Garut, Jawa Barat, menghadapi lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang mengkhawatirkan. Terhitung sejak Januari hingga Juni tahun ini, Dinas Kesehatan setempat mencatat 1.368 kasus. Tingginya curah hujan menjadi faktor utama pemicu peningkatan tersebut.
Tragisnya, lonjakan kasus ini berujung pada hilangnya tujuh nyawa. Sepuluh pasien lainnya harus menjalani perawatan intensif di RSUD Dr. Slamet dan beberapa rumah sakit swasta lainnya. Sementara itu, sebagian besar pasien dilaporkan berangsur pulih.
Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Garut menyampaikan keprihatinan atas kondisi ini. Mereka menekankan bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan masih rendah. Hal ini turut memicu perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti penyebab DBD.
Sebagai upaya pencegahan, Dinas Kesehatan terus mengimbau masyarakat untuk secara rutin melakukan 3M Plus, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat penyimpanan air, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) di lingkungan rumah.
Peningkatan populasi jentik nyamuk yang masih banyak ditemukan di dalam rumah menjadi perhatian serius. Masyarakat diminta untuk selalu waspada, mengingat serangan nyamuk DBD tidak mengenal usia. Edukasi terus digencarkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya DBD dan pentingnya pencegahan.