Arsenal di Ambang Sejarah Liga Champions: Mampukah Arteta Akhiri Puasa Gelar?

Arsenal menunjukkan taringnya di panggung Eropa musim ini. Dibawah arahan Mikel Arteta, The Gunners sukses melaju ke babak semifinal Liga Champions 2024/2025 usai menyingkirkan Real Madrid. Hanya tinggal dua langkah lagi menuju tangga juara. Momen krusial ini menjadi ajang pembuktian bagi Arteta.

Sepanjang karir kepelatihannya, inilah kali pertama Arteta berhasil membawa tim asuhannya ke babak semifinal Liga Champions. Sebuah peningkatan signifikan mengingat sebelumnya ia hanya mampu membawa Arsenal hingga perempat final pada edisi 2023/2024.

Sebelumnya, saat melatih Arsenal, Arteta berkutat di Liga Europa. Namun, progres terlihat jelas. Mulai dari terhenti di babak 32 besar pada musim 2019/2020, hingga melesat ke semifinal pada musim 2020/2021.

Ketika menjadi asisten Pep Guardiola di Manchester City, Arteta juga hanya mencapai babak 16 besar dan perempat final antara tahun 2016 hingga 2019. Secara keseluruhan, ada tren positif yang ditunjukkan Arteta selama satu dekade terakhir sebagai pelatih.

Perkembangan Arsenal memang terlihat pelan namun pasti. Satu hal yang kerap menghantui penggemar The Gunners adalah soal gelar juara. Arteta seringkali dianggap memberi harapan palsu.

Arteta memang pernah mempersembahkan trofi Piala FA 2019/2020 dan dua Community Shield pada 2020/2021 serta 2023/2024. Namun, trofi Premier League masih menjadi impian yang belum terwujud. Bahkan, Arsenal harus puas menjadi runner-up dalam dua musim terakhir secara beruntun.

Cerita di dua musim terakhir Premier League sangat menyakitkan. Penggemar terlena saat Arsenal memimpin klasemen di sebagian besar musim, namun disalip oleh Manchester City di saat-saat krusial.

Di Premier League musim ini, situasinya serupa. Arsenal kini berada di posisi kedua klasemen sementara. Namun, jarak poin dengan pemuncak klasemen cukup jauh, terpaut 13 angka dari Liverpool.

Harapan juara Liga Inggris musim ini belum sepenuhnya padam. Namun, berkaca dari pengalaman dua tahun ke belakang, penggemar enggan berharap terlalu banyak di panggung domestik.

Ekspektasi kini beralih ke Liga Champions. Dengan keberhasilan mencapai semifinal, mampukah Arsenal mengakhiri puasa gelar di kompetisi elit Eropa ini?

Scroll to Top