Indonesia Siap Bangun PLTN di Sumatera dan Kalimantan

Pemerintah Indonesia berencana untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) sebagai bagian dari upaya memenuhi kebutuhan energi nasional. Rencana ini tertuang dalam Rancangan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) periode 2025-2034.

Dua wilayah telah ditetapkan sebagai lokasi potensial untuk pembangunan PLTN tahap awal, yaitu Sumatera dan Kalimantan. Masing-masing wilayah akan memiliki PLTN berkapasitas 250 Megawatt (MW), sehingga total kapasitas pembangkit nuklir yang akan dibangun adalah 500 MW.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan sedikit gambaran mengenai lokasi spesifik pembangunan PLTN. Di Sumatera, area yang dipertimbangkan meliputi wilayah Sumatera Utara hingga Kepulauan Riau, bahkan mungkin Bangka Belitung. Sementara di Kalimantan, Kalimantan Barat menjadi kandidat lokasi potensial.

PLTN ini ditargetkan untuk mulai beroperasi secara komersial antara tahun 2032 dan 2033. Sebagai langkah persiapan, Kementerian ESDM sedang mengupayakan pembentukan Nuclear Energy Program Implementation Organization (NEPIO) atau Organisasi Pelaksana Program Energi Nuklir.

Selain pengembangan energi nuklir, pemerintah juga terus mendorong pemanfaatan sumber energi bersih lainnya. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung, seperti yang sedang dibangun di Cirata, Jawa Barat, menjadi salah satu fokus utama.

Pembangkit panas bumi juga akan dikembangkan di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Sumatera, Jawa, Maluku, dan Nusa Tenggara. Selain itu, ditemukan potensi energi bayu atau energi angin yang signifikan di sekitar pantai utara Pulau Jawa. Potensi ini akan dimanfaatkan untuk mencapai target pengembangan energi bayu sebesar 7 giga yang tercantum dalam RUPTL.

Scroll to Top