TEHERAN – Iran mengklaim telah mengidentifikasi kelemahan Israel dan yakin perang berikutnya akan mengakhiri "rezim Zionis". Pejabat Iran mengungkapkan bahwa Teheran memiliki persediaan besar rudal canggih yang mampu menembus sistem pertahanan udara Israel.
Klaim ini muncul setelah eskalasi konflik sebelumnya, di mana Israel menuduh Iran hampir menyelesaikan bom nuklir dan menyerang fasilitas nuklir serta militer Iran. Serangan itu diklaim menewaskan ratusan orang, termasuk komandan militer senior dan ilmuwan yang terkait dengan program nuklir. Amerika Serikat kemudian bergabung dalam pengeboman tersebut, menargetkan situs nuklir Iran.
Iran membalas dengan serangan pesawat nirawak dan rudal ke wilayah Israel dan Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar, yang dioperasikan oleh militer AS. Perang 12 hari itu berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi AS.
Seorang sumber di Teheran menyatakan bahwa Iran memiliki puluhan ribu rudal generasi baru dan akan menembakkan ratusan rudal ke Israel setiap hari jika terjadi konflik baru. Sumber tersebut juga mengklaim bahwa Iran memiliki dukungan sosial yang kuat untuk "menetralkan ancaman rezim Israel secara permanen."
Meskipun menyadari kemungkinan intervensi AS, Iran yakin akan mengatasi tantangan tersebut. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengklaim bahwa serangan balasan Iran telah melumpuhkan Israel.
Ancaman serangan lebih lanjut terhadap Iran telah dilontarkan oleh Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Sementara itu, seorang juru bicara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran menegaskan bahwa Iran akan memberikan respons yang menghancurkan terhadap setiap tindakan "bodoh" Israel. Dia menekankan bahwa Israel tidak memahami kekuatan bangsa Iran dalam mendukung Republik Islam di masa perang.