Para penggemar serial Squid Game pasti terkejut! Ternyata, ending yang kita saksikan hingga musim ketiga bukanlah rancangan awal sang kreator, Hwang Dong Hyuk.
Hwang mengungkapkan bahwa perubahan besar terjadi pada alur cerita akhir serial fenomenal ini. Awalnya, ia hanya berniat membuat satu musim saja. Namun, kesuksesan besar mendorongnya untuk melanjutkan ke musim kedua dan ketiga. Di sinilah perubahan mulai terjadi.
"Pada awalnya, saya memiliki gambaran kasar tentang Musim 2 dan 3, dan saat itu saya memiliki ending yang sangat berbeda di benak saya," ujar Hwang.
Keputusan Gi Hun di akhir cerita awalnya akan sangat berbeda dari yang kita lihat sekarang. Bahkan, bisa dibilang kebalikannya!
Di versi awal, Gi Hun seharusnya membuat keputusan yang jauh berbeda, mungkin lebih egois atau kelam. Namun, seiring dengan perkembangan cerita, arahnya pun berubah.
Proses penulisan yang mendalam membuat karakter-karakter berkembang, dan fondasi cerita menjadi semakin solid. Hwang menyadari bahwa ending awal itu tidak tepat. "Dan akhirnya yang sekarang lebih cocok dan lebih kuat untuk Gi Hun," tambahnya.
Perubahan ending ini juga berdampak besar pada karakter Front Man. Ingat adegan di Musim 2 saat ia menyamar menjadi pemain? Ternyata, itu adalah bagian dari upayanya untuk menunjukkan kepada Gi Hun bahwa manusia pada dasarnya egois dan kejam.
Namun, Gi Hun tetap teguh pada prinsip moralnya, yang akhirnya menciptakan bentrokan nilai-nilai yang semakin intens di Musim 3. "Pertarungan mereka adalah soal keyakinan. Siapa yang benar: pemimpin berdarah dingin atau idealis keras kepala?"
Momen emosional semakin terasa dengan kemunculan Sae Byeok (HoYeon Jung) dari Musim 1. Ia hadir dalam penglihatan Gi Hun di salah satu adegan krusial.
Saat itu, Gi Hun sedang bimbang antara membunuh pemain lain demi bertahan bersama bayi, atau tetap memegang prinsipnya. Sae Byeok muncul dan berkata, "Kamu bukan orang seperti itu." Kata-kata itu menjadi titik balik.
"Itu adalah kalimat paling penting sepanjang Musim 1," jelas Hwang. "Sederhana tapi kuat. Kalimat itu menusuk hatinya Gi Hun dan menyadarkan dia siapa dirinya sebenarnya."
Pada akhirnya, Gi Hun memilih mengorbankan diri demi bayi dari Jun Hee. Bayi itu, yang ternyata bernama Player 222, menjadi simbol harapan terakhir di dunia yang rusak.