Al-Hilal menciptakan sensasi besar di Piala Dunia Antarklub dengan menumbangkan salah satu favorit juara, Manchester City, di babak 16 besar. Pertandingan dramatis dengan skor akhir 4-3 untuk kemenangan Al-Hilal ini diwarnai saling balas gol dan harus ditentukan melalui perpanjangan waktu.
Manchester City tampil kurang menggigit di lini depan dan terlalu rentan terhadap serangan balik lawan. Meskipun mendominasi penguasaan bola, efektivitas Al-Hilal dalam memanfaatkan peluang menjadi kunci kemenangan mereka.
Laga dimulai dengan keunggulan kontroversial bagi Man City di menit-menit awal, yang dicetak oleh Bernardo Silva setelah serangkaian insiden handball yang diabaikan wasit. Namun, Al-Hilal merespon dengan semangat juang tinggi. Strategi yang diterapkan pelatih Simone Inzhagi membuat Al-Hilal sangat berbahaya dalam serangan balik.
Di babak kedua, Al-Hilal menunjukkan ketajamannya. Marcos Leonardo menyamakan kedudukan melalui sundulan mematikan, disusul gol indah Malcom yang sukses memperdaya kiper Ederson.
Man City berusaha bangkit, dan Erling Haaland berhasil menyamakan kedudukan. Pertandingan semakin sengit dengan kedua tim saling bertukar serangan. Namun, Al-Hilal mampu mencuri keunggulan kembali melalui Kalidou Koulibaly di masa perpanjangan waktu.
Meskipun Phil Foden sempat menyamakan kedudukan bagi Man City, Marcos Leonardo kembali mencetak gol, memastikan kemenangan dramatis bagi Al-Hilal dengan skor 4-3. Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi Man City dan kejutan besar pertama di Piala Dunia Antarklub.