NATO Kerahkan Jet Tempur Siluman F-35 Lindungi Pusat Bantuan Ukraina dari Gempuran Rusia

KYIV – Negara anggota NATO, Norwegia, berencana menempatkan jet tempur siluman F-35 di Polandia pada musim gugur mendatang. Misi utama dari penempatan ini adalah melindungi bandara Rzeszow-Yasenka, yang menjadi jalur vital pengiriman bantuan militer dari negara-negara sekutu ke Ukraina.

Keputusan ini diumumkan oleh Kementerian Pertahanan Norwegia, menyusul intensifikasi serangan Rusia terhadap kota-kota di Ukraina dalam beberapa pekan terakhir. Rusia dilaporkan meluncurkan ratusan pesawat tanpa awak (UAV) setiap malam.

Kementerian Pertahanan Norwegia menjelaskan bahwa pengerahan F-35 bertujuan untuk memperkuat pertahanan udara dan rudal NATO, khususnya dalam melindungi wilayah udara Polandia dan pusat logistik utama yang mendukung Ukraina.

Menteri Pertahanan Norwegia, Tore Sandvik, menekankan pentingnya kontribusi ini. Ia menyatakan bahwa dengan melindungi jalur bantuan, Norwegia turut memastikan dukungan bagi Ukraina tetap berkelanjutan, memungkinkan negara tersebut untuk terus berjuang mempertahankan kebebasannya.

Bandara Rzeszow-Jasionka, yang berlokasi kurang dari 100 kilometer dari perbatasan Ukraina, memegang peranan penting dalam menerima dan mendistribusikan bantuan dari negara-negara Barat ke garis depan Ukraina. Perdana Menteri Polandia, Donald Tusk, sebelumnya mengungkapkan bahwa hingga November 2024, sekitar 90% bantuan untuk Ukraina disalurkan melalui bandara ini. Selain itu, bandara tersebut juga menjadi titik transit utama bagi para pemimpin asing yang hendak melakukan kunjungan resmi ke Kyiv.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, mengumumkan rencana penempatan sistem pertahanan udara Patriot di sekitar bandara Polandia untuk memberikan perlindungan tambahan.

Serangan udara besar-besaran Rusia terhadap wilayah Ukraina terus berlanjut. Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa pasukannya telah melancarkan serangan dengan menggunakan senjata jarak jauh berpresisi tinggi dari berbagai platform, termasuk sistem rudal hipersonik Kinzhal dan pesawat tanpa awak, dengan target fasilitas industri militer dan pemrosesan minyak Ukraina.

Sementara itu, Angkatan Udara Ukraina melaporkan bahwa Rusia telah meluncurkan lebih dari 500 senjata udara ke Ukraina, termasuk ratusan pesawat nirawak dan puluhan rudal. Meskipun sebagian besar berhasil ditembak jatuh atau hilang, serangan ini menandai salah satu serangan udara terbesar yang pernah dialami negara tersebut.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengonfirmasi serangan tersebut dan mengungkapkan bahwa Ukraina kehilangan satu jet tempur F-16 yang dipasok Barat dalam upaya menangkis serangan Rusia. Pilot pesawat tersebut dilaporkan tewas.

Zelensky menyerukan agar tekanan terhadap Rusia ditingkatkan dan perlindungan bagi Ukraina diperkuat, terutama dengan meningkatkan sistem pertahanan udara. Ia menegaskan bahwa Ukraina membutuhkan pertahanan udara yang kuat untuk melindungi nyawa warganya.

Scroll to Top