Kepulauan Solomon Berjuang Tingkatkan Penetrasi Internet di Tengah Kesenjangan Digital

Kepulauan Solomon masih menghadapi tantangan signifikan dalam meningkatkan penetrasi internet. Negara ini berada di peringkat 160 dunia, dengan hanya 23% penduduk yang terhubung ke internet, atau sekitar 192.900 orang dari total populasi.

Data terkini menunjukkan bahwa pengguna internet di Kepulauan Solomon didominasi oleh perempuan (53,9%) dibandingkan laki-laki (46,1%). Namun, angka penetrasi ini jauh tertinggal dibandingkan negara-negara kepulauan Pasifik lainnya seperti Fiji (71,21%), Vanuatu (40,99%), Samoa (61,56%), dan Tonga (72,29%). Papua Nugini bahkan lebih rendah dengan 13,1%.

Secara global, negara-negara dengan penetrasi internet tertinggi meliputi Uni Emirat Arab, Qatar, dan Brunei, dengan tingkat penggunaan yang bahkan melebihi 100% karena banyaknya langganan per orang.

Keterbatasan infrastruktur digital, biaya koneksi yang mahal, dan sulitnya akses ke jaringan, terutama di daerah pedesaan dan terpencil, menjadi penyebab utama rendahnya penetrasi internet di Kepulauan Solomon.

Laporan Inclusive Digital Economy Scorecard (IDES) tahun 2024 menempatkan Kepulauan Solomon dalam "fase permulaan" dengan skor ekonomi digital 39%. Sekitar 75% penduduk tinggal di wilayah dengan konektivitas terbatas atau ketinggalan zaman.

Berbagai inisiatif seperti backhaul satelit, Starlink, menara SINBIP, PFnet, dan telecenter sekolah/komunitas sedang diupayakan untuk meningkatkan inklusi digital di daerah pedesaan. Tujuannya adalah memfasilitasi pendidikan elektronik, telemedisin, peningkatan respons bencana, dan perdagangan digital.

Proyek Infrastruktur Pita Lebar Nasional Kepulauan Solomon (SINBIP) menargetkan pembangunan 161 menara (3G/4G) di seluruh negeri. Hingga pertengahan tahun 2025, 13 menara telah beroperasi, dan proyek ini diharapkan dapat menjangkau lebih dari 80% populasi, menghubungkan tambahan 200.000 orang.

Peningkatan akses internet menjadi sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dan komunikasi. Pemerintah, sektor swasta, dan mitra pembangunan didorong untuk berkolaborasi dalam meningkatkan infrastruktur dan akses digital yang terjangkau bagi seluruh warga negara.

Scroll to Top