Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dijadwalkan untuk bertandang ke Gedung Putih dan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada awal pekan depan. Pertemuan penting ini, yang diperkirakan akan berlangsung pada hari Senin, 7 Juli, bertujuan untuk membahas upaya mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Rencana pertemuan ini muncul setelah adanya dorongan dari Washington untuk mengupayakan penghentian pertempuran di wilayah tersebut. Selain itu, kunjungan ini juga mengikuti jadwal kedatangan pejabat tinggi Israel ke AS pada minggu ini.
Menteri Urusan Strategis Israel, Ron Dermer, akan melakukan perjalanan ke AS setelah Trump menyatakan harapannya agar gencatan senjata di Gaza dapat terwujud dalam waktu seminggu. Trump juga meminta Israel untuk "membuat kesepakatan di Gaza."
Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, sebelumnya mengungkapkan bahwa Netanyahu telah "menyatakan minatnya" untuk melakukan pertemuan ketiga dengan Trump sejak Partai Republik kembali memegang kekuasaan pada Januari 2025.
Leavitt menambahkan bahwa prioritas utama Trump adalah "mengakhiri perang brutal di Gaza," terutama setelah berakhirnya konflik 12 hari antara Israel dan Iran, yang membuka peluang untuk mencapai kesepakatan damai.
Leavitt menyampaikan kesedihannya melihat dampak perang di Israel dan Gaza, dan menegaskan keinginan presiden untuk mengakhiri konflik tersebut.
Konflik di Gaza memanas setelah serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, yang mengakibatkan lebih dari seribu korban jiwa, sebagian besar warga sipil.
Ratusan orang disandera selama serangan tersebut, dan puluhan di antaranya diyakini masih ditahan di Gaza, termasuk sejumlah orang yang menurut militer Israel telah meninggal dunia.
Serangan balasan Israel di Gaza telah menyebabkan puluhan ribu korban jiwa, yang sebagian besar adalah warga sipil. Perserikatan Bangsa-Bangsa menganggap angka-angka ini dapat diandalkan.