Hakan Calhanoglu Meradang: Bantah Pengkhianatan dan Sindir Lautaro Martinez

Istanbul – Hakan Calhanoglu meluapkan kekecewaannya terhadap komentar pedas dari kapten Inter Milan, Lautaro Martinez. Gelandang asal Turki itu dengan tegas membantah tudingan berniat meninggalkan Inter dan mengkhianati klub.

Rumor keretakan di ruang ganti Inter mencuat pasca-musim 2024/2025 yang berakhir tanpa gelar juara. Pemicunya adalah pernyataan Lautaro yang menyinggung semangat juang tim usai tersingkir dari Piala Dunia Antarklub 2025 oleh Fluminense.

Meski tak menyebut nama, ucapan Lautaro diyakini menyasar Calhanoglu yang dirumorkan ingin dijual ke Galatasaray pada bursa transfer musim panas ini, meskipun masih terikat kontrak hingga 2027. Absennya Calhanoglu secara tiba-tiba sebelum laga perdana Inter di Piala Dunia Antarklub, dengan alasan cedera, semakin memperkuat spekulasi tersebut. Ia dituduh berpura-pura cedera untuk menikmati liburan dan mengurus kepindahannya ke Turki.

CEO Inter, Beppe Marotta, sempat meredam situasi dengan menyatakan bahwa Calhanoglu belum membahas masa depannya. Namun, "bola panas" terlanjur bergulir dan membuat Calhanoglu geram. Ia bersikeras tidak pernah memalsukan cedera dan selalu merasa bahagia berseragam Inter.

"Kata-kata yang terlontar sangat menyakitkan. Ucapan itu memecah belah, bukan menyatukan," tulis Calhanoglu di akun Instagramnya.

"Saya tidak pernah mencari-cari alasan dalam karier saya. Saya selalu bertanggung jawab. Saya selalu bermain dengan rasa sakit, saya selalu ada untuk tim, terutama di saat-saat sulit. Bukan dengan kata-kata, tapi dengan aksi."

"Saya menghormati setiap pendapat, termasuk dari rekan setim dan presiden, tapi rasa saling menghormati itu harus ada."

"Saya selalu menunjukkan rasa hormat, baik di dalam maupun di luar lapangan. Saya yakin di sepak bola, seperti dalam kehidupan, rasa hormat itu penting, terutama saat emosi sedang memuncak."

"Saya tidak pernah mengkhianati klub ini, saya tidak pernah mengatakan bahwa saya tidak bahagia di Inter."

"Memang ada tawaran menggiurkan dulu. Tapi saya bertahan karena saya tahu arti jersey ini, dan saya yakin penampilan saya membuktikannya."

Calhanoglu juga menyindir Lautaro, "Saya merasa terhormat menjadi kapten tim nasional dan saya belajar bahwa menjadi kapten itu berarti melindungi tim, bukan mencari-cari kesalahan orang."

Scroll to Top