Jakarta – Partai Demokrat secara resmi mengumumkan Zohran Mamdani sebagai kandidat mereka untuk pemilihan Wali Kota New York pada Selasa (1/7).
Kemenangan Mamdani diraih setelah melewati pemilihan primary putaran ketiga. Politisi keturunan India ini berhasil mengumpulkan 56 persen suara, unggul atas mantan Gubernur New York, Andrew Cuomo, yang meraih 44 persen suara.
"Partai Demokrat telah menyatakan pilihan mereka dengan jelas, memberikan mandat untuk kota yang lebih terjangkau, politik yang berorientasi masa depan, dan pemimpin yang berani melawan otoritarianisme yang berkembang," ujar Mamdani dalam pernyataannya.
Pemilihan primary ini terpaksa diadakan hingga putaran ketiga karena tidak ada kandidat yang meraih suara mayoritas pada pemilihan tanggal 25 Juni lalu. Setelah meraih 43 suara di putaran berikutnya, Cuomo akhirnya mengakui kekalahannya.
Cuomo, yang sempat tersandung skandal, dikenal sebagai tokoh pro-Israel dan didukung oleh tokoh-tokoh sentris, termasuk mantan Presiden Bill Clinton. Namun, kemunculan Mamdani memberikan angin segar bagi warga New York. Popularitasnya terus meningkat seiring dengan janji-janji yang ditawarkannya untuk kota tersebut.
Salah satu janji Mamdani yang paling dinantikan adalah tekadnya untuk melawan kebijakan Presiden Donald Trump yang menargetkan imigran. New York sendiri merupakan rumah bagi komunitas imigran terbesar di Amerika Serikat. Mamdani, yang lahir di Uganda dan memperoleh kewarganegaraan AS melalui naturalisasi, memahami betul isu ini.
Jika terpilih pada bulan November mendatang, Mamdani akan mencetak sejarah sebagai wali kota Muslim pertama di New York.
Survei terbaru menunjukkan bahwa Mamdani unggul atas Wali Kota New York saat ini, Eric Adams, dan kandidat dari Partai Republik, Curtis Sliwa.
Mamdani juga dikenal karena kritiknya yang vokal terhadap agresi Israel di Gaza, Palestina. Ia bahkan menyatakan kesiapannya untuk menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu jika ia menjadi wali kota dan Netanyahu berkunjung ke New York.