Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menegaskan bahwa semua pemain, dari level elit hingga pemain muda, akan dievaluasi secara komprehensif. Tidak ada nama besar yang kebal dari penilaian ini, termasuk peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Apriyani Rahayu, dan pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Apriyani Rahayu, yang sebelumnya berpasangan dengan Greysia Polii dan kemudian Siti Fadia Silva Ramadhanti, telah mencetak berbagai prestasi, termasuk gelar juara di level 500 dan 750, serta menduduki peringkat empat besar dunia. Sementara Fajar/Rian, pernah menjuarai All England Super 1000 secara berturut-turut pada tahun 2023 dan 2024, serta mengoleksi 9 gelar dan 7 kali menjadi runner-up di BWF World Tour periode 2018-2024, dan menduduki peringkat 1 dunia pada Desember 2022.
Wakil Ketua Umum I PBSI, Taufik Hidayat, menyampaikan bahwa sistem penilaian ini berlaku untuk semua pemain. Para pemain yang sudah mapan tidak boleh merasa nyaman, karena pemain-pemain muda siap untuk bersaing. PBSI akan memprioritaskan pemain yang memiliki motivasi tinggi dan keinginan kuat untuk berprestasi.
Namun, Taufik menekankan bahwa penilaian ini tidak dilakukan secara terburu-buru. Para pemain akan diberi waktu untuk menunjukkan kemampuan mereka. PBSI tidak akan langsung mencoret pemain hanya karena satu atau dua penampilan buruk. Proses evaluasi akan dilakukan secara berkelanjutan.
Contoh kasus Fajar/Rian menjadi perhatian. Meskipun mereka baru-baru ini menjuarai All England, PBSI tetap mempertimbangkan performa mereka menuju Olimpiade. Apakah mereka masih mampu berprestasi, atau ada pemain lain yang lebih layak untuk menggantikan posisi mereka.
Saat ini, Apriyani Rahayu dipasangkan dengan pemain muda, Febi Setianingrum, setelah pulih dari cedera. Sementara Siti Fadia Silva Ramadhanti kini berpartner dengan Lanny Tria Mayasari, yang menunjukkan peningkatan performa. Fajar Alfian sementara dipasangkan dengan Muhammad Shohibul Fikri untuk tiga turnamen mendatang: Japan Open, China Open, dan Macau Open. Rian Ardianto sedang menantikan kelahiran anaknya, sedangkan Daniel Marthin sedang dalam masa pemulihan cedera lutut.
Sistem penilaian ketat ini menunjukkan komitmen PBSI untuk terus meningkatkan kualitas pemain dan memastikan Indonesia memiliki tim bulu tangkis yang kompetitif di kancah internasional.