Amerika Serikat mengambil langkah signifikan dengan mengumumkan penarikan pasukan militernya dari Suriah dalam beberapa bulan mendatang. Keputusan ini akan mengurangi jumlah tentara AS di lapangan hingga separuhnya, sekitar 1.000 personel.
Menurut pernyataan resmi dari Pentagon, penarikan ini merupakan bagian dari konsolidasi pasukan AS di Suriah ke lokasi-lokasi yang telah ditentukan. Juru bicara Pentagon, Sean Parnell, menyatakan bahwa proses penarikan ini akan dilakukan secara bertahap dan berdasarkan kondisi yang ada di lapangan. Meskipun demikian, lokasi penugasan baru bagi pasukan yang ditarik tidak diungkapkan.
Meski mengurangi kehadirannya, Amerika Serikat menegaskan komitmennya untuk terus memerangi kelompok teroris ISIS. Komando militer AS diklaim akan tetap siaga dan siap melancarkan serangan terhadap sisa-sisa kekuatan ISIS.
Kehadiran pasukan AS di Suriah selama bertahun-tahun merupakan bagian dari upaya internasional untuk memerangi ISIS. Kelompok ini muncul dan menguasai sebagian wilayah Suriah dan Irak akibat konflik internal yang berkepanjangan. Walaupun telah mengalami kekalahan besar, ISIS masih dianggap sebagai ancaman di kawasan tersebut.
Keputusan ini sejalan dengan pandangan skeptis Presiden AS terhadap keberadaan pasukan Amerika di Suriah. Sebelumnya, ia sempat memerintahkan penarikan pasukan, tetapi akhirnya membiarkan sebagian tentara AS tetap berada di negara tersebut.