Waspada! Penyakit Tular Vektor Mengintai, Potensi Pandemi Berikutnya

Penyakit yang ditularkan melalui perantara (vektor) menjadi perhatian serius dunia kesehatan. Lebih dari 17% penyakit menular disebabkan oleh vektor, mengakibatkan lebih dari 700.000 jiwa melayang setiap tahunnya. Ancaman ini bahkan dinilai berpotensi menjadi pandemi berikutnya.

Pertumbuhan kota yang tidak terencana, pergerakan manusia yang masif, serta perubahan iklim menjadi pemicu utama penyebaran penyakit ini, terutama di wilayah tropis dan subtropis. Masalah semakin kompleks dengan resistensi vektor terhadap insektisida dan patogen terhadap obat-obatan.

Untuk mengupas tuntas isu ini, sebuah webinar nasional diselenggarakan oleh Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman (PRBME) dan Organisasi Riset Kesehatan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Webinar bertajuk “Update Penyakit Tular Vektor; Berpotensi Menjadi Pandemi Berikutnya” ini menjadi wadah diskusi dan berbagi informasi terkini.

Menurut Kepala Organisasi Riset Kesehatan BRIN, perubahan iklim, lonjakan populasi, perdagangan global, dan infrastruktur kesehatan yang belum memadai, meningkatkan risiko penularan penyakit tular vektor secara signifikan. Faktor-faktor ini memicu peningkatan kejadian dan potensi penyebaran pandemi.

Oleh karena itu, riset yang berkelanjutan sangat krusial untuk memahami perkembangan terbaru penyakit ini dan potensi ancamannya di masa mendatang. Pemahaman yang mendalam akan membantu kita mempersiapkan diri dan mencegah penyebaran penyakit tular vektor.

Scroll to Top