K2-18b: Planet Lautan Asing Berpotensi Dihuni?

Para astronom dibuat penasaran dengan planet K2-18b, sebuah dunia yang berjarak 124 tahun cahaya dari Bumi. Planet ini, yang mengorbit bintang katai merah di rasi Leo, telah lama menjadi incaran para ilmuwan karena potensinya sebagai planet yang layak huni.

K2-18b berukuran 2,7 kali lebih besar dan 8,9 kali lebih berat dari Bumi. Planet ini diduga kuat merupakan planet "hycean", yaitu planet lautan dengan atmosfer hidrogen yang tebal. Lokasinya di zona layak huni bintang induknya memungkinkan air tetap berada dalam wujud cair.

Petunjuk Adanya Kehidupan?

Teleskop Webb mendeteksi keberadaan senyawa kimia dimetil sulfida (DMS) dan dimetil disulfida (DMDS) di atmosfer planet ini. Di Bumi, senyawa-senyawa ini dihasilkan oleh fitoplankton dan bakteri di lautan. Kehadiran DMS dan DMDS di K2-18b bisa jadi merupakan indikasi adanya proses biologi, dan mungkin saja kehidupan, di planet tersebut.

Penemuan ini bukan bukti mutlak adanya kehidupan. Akan tetapi, molekul-molekul kimia ini adalah petunjuk penting yang menunjukkan bahwa K2-18b berpotensi mendukung kehidupan.

Planet Hycean yang Misterius

Bukti pertama keberadaan air di K2-18b ditemukan oleh Teleskop Hubble pada tahun 2019. Pengamatan Teleskop Webb pada tahun 2023 kemudian berhasil mendeteksi karbon dan metana, memperkuat dugaan bahwa K2-18b adalah planet hycean.

Konsentrasi DMS dan DMDS di K2-18b ribuan kali lebih tinggi daripada di Bumi. Ini bisa jadi mengindikasikan keberadaan kehidupan sederhana, atau mungkin juga hasil dari reaksi kimia yang unik di planet tersebut.

Tantangan dan Misteri

Meskipun temuan ini menjanjikan, masih banyak yang perlu dipelajari tentang K2-18b. Semburan radiasi dari bintang katai merah dan terkuncinya gravitasi planet (satu sisi selalu menghadap bintang, sisi lainnya selalu membelakangi) dapat menjadi tantangan bagi perkembangan kehidupan.

Untuk itu, para astronom terus melakukan pengamatan dan simulasi untuk memahami lebih dalam tentang planet K2-18b. Masih banyak misteri yang harus dipecahkan sebelum kita dapat memastikan apakah planet lautan asing ini benar-benar dihuni.

Scroll to Top