Komisi V DPR RI segera mengambil tindakan terkait insiden tenggelamnya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali. Ketua Komisi V DPR menegaskan akan mengundang Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk memberikan keterangan lengkap mengenai peristiwa tragis ini.
"Kami akan meminta penjelasan dari Kementerian Perhubungan terkait musibah ini," ujarnya.
Anggota DPR tersebut menyoroti potensi kelalaian pengawasan oleh pihak berwenang di pelabuhan, serta kemungkinan tindakan ceroboh dari nakhoda kapal yang berakibat fatal. Ia mendesak pemerintah untuk melakukan investigasi mendalam guna mengungkap akar permasalahan yang menyebabkan kecelakaan kapal tersebut.
"Kurangnya pengawasan dari otoritas pelabuhan dan kecerobohan kapten beserta seluruh awak kapal yang memiliki tanggung jawab atas kondisi kapal menjadi sorotan utama. Investigasi menyeluruh sangat diperlukan untuk menemukan penyebab pasti kecelakaan ini," tegasnya.
KMP Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam di perairan Selat Bali pada Rabu malam. Kapal tersebut membawa total 65 orang saat kejadian.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub menjelaskan bahwa kapal tersebut mengangkut 53 penumpang, 12 awak kapal, dan 22 kendaraan saat melakukan pelayaran.
Hingga Kamis malam, telah ditemukan 6 korban jiwa akibat insiden tersebut. Sementara itu, 31 orang lainnya berhasil ditemukan dalam keadaan selamat.