PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) mengumumkan perolehan laba bersih sebesar Rp23,6 triliun selama tahun 2024. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 3,7% dibandingkan laba bersih tahun 2023 yang mencapai Rp24,6 triliun. Walaupun demikian, performa kuartal IV-2024 yang melesat 18% memberikan sentimen positif dan melampaui ekspektasi.
Perusahaan telekomunikasi ini membukukan pendapatan sebesar Rp149,97 triliun, sedikit lebih tinggi dari pendapatan tahun sebelumnya yaitu Rp149,21 triliun. Kontributor utama pendapatan berasal dari segmen internet dan data seluler yang mencapai Rp72,6 triliun, diikuti oleh Indihome sebesar Rp26,26 triliun, interkoneksi Rp9,2 triliun, telepon Rp6,7 triliun, jaringan Rp3,2 triliun, dan kontribusi dari segmen lainnya.
Telkom berupaya mengoptimalkan pengendalian biaya, terutama di tengah peningkatan beban karyawan yang dipengaruhi oleh program pensiun dini. Beban karyawan mengalami kenaikan menjadi Rp16,8 triliun, sementara beban operasional dan pemasaran cenderung stabil.
Setelah dikurangi pajak, laba inti Telkom tercatat sebesar Rp30,74 triliun, turun 4,6%. Laba bersih setelah dikurangi bagian nonpengendali menjadi Rp23,65 triliun dengan laba per saham sebesar Rp238,73.
Arus kas operasional Telkom juga menunjukkan peningkatan menjadi Rp61,60 triliun pada tahun 2024, dibandingkan dengan Rp60,58 triliun pada tahun 2023. Hal ini mencerminkan peningkatan dalam kinerja bisnis operasional perusahaan.
Dari sisi neraca keuangan, posisi kas dan setara kas pada akhir tahun 2024 mencapai Rp33,9 triliun, meningkat dibandingkan Rp29 triliun pada akhir tahun sebelumnya. Saldo laba juga mengalami peningkatan menjadi Rp109,60 triliun, dengan total ekuitas mencapai Rp142,09 triliun.