Beijing menyatakan tengah mencermati kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat dan Vietnam. Pemerintah China mengisyaratkan akan mengambil tindakan balasan jika perjanjian tersebut terbukti merugikan kepentingan nasionalnya. Situasi ini berpotensi meningkatkan ketegangan antara China dan AS, terutama seiring Washington merampungkan pakta dagang dengan berbagai negara.
Juru bicara Kementerian Perdagangan China, He Yongqian, menyampaikan bahwa pihaknya menyambut baik penyelesaian sengketa dagang melalui negosiasi yang adil. Namun, ia menekankan penolakan keras terhadap kesepakatan yang dicapai dengan mengorbankan kepentingan China. Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi pers di Beijing, Kamis (3 Juli 2025).
"Jika situasi semacam itu terjadi, China akan dengan tegas membalas demi melindungi hak dan kepentingan sahnya," tegas He Yongqian, tanpa memberikan detail spesifik mengenai langkah-langkah balasan yang mungkin diambil.
Ancaman ini menggarisbawahi posisi China yang konsisten sejak AS mulai menjalin serangkaian kesepakatan dengan mitra dagang global. Tujuan utama dari inisiatif AS ini adalah mengurangi defisit perdagangan negara tersebut.