Tragedi KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali: Puluhan Penumpang Belum Ditemukan

Sebuah insiden memilukan terjadi di Selat Bali, Rabu (2/7) malam, ketika KMP Tunu Pratama Jaya karam saat berlayar dari Ketapang, Banyuwangi menuju Gilimanuk, Bali. Kapal ini berangkat sekitar pukul 22.56 WIB dan dilaporkan tenggelam sekitar pukul 23.35 WIB, berdasarkan pantauan petugas Syahbandar. Lokasi terakhir kapal terdeteksi pada koordinat 8° 9’32.35"S 114°25’6.38".

Hingga Kamis (3/7) petang, dari total 65 penumpang dan awak kapal, 35 orang telah ditemukan. Sayangnya, enam di antaranya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, sementara 29 lainnya selamat.

Operasi pencarian terus dilakukan dengan mengerahkan tim gabungan yang melibatkan udara dan laut. Helikopter rescue HR 3606, pesawat P-8304, helikopter milik POLRI, serta thermal drone digunakan untuk menyisir perairan Selat Bali.

Pencarian hari kedua difokuskan pada penggunaan alat utama sistem persenjataan laut skala besar, mengingat gelombang di perairan selatan Bali diprediksi akan tinggi. Sebanyak 30 penumpang dan awak kapal masih dalam pencarian.

Presiden RI Prabowo Subianto, yang tengah berada di luar negeri, turut memberikan instruksi untuk mengutamakan penyelamatan korban.

Menteri Perhubungan menyerahkan investigasi penyebab tenggelamnya kapal kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Pihaknya saat ini fokus pada proses pencarian dan pertolongan korban.

Diduga, KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam akibat kebocoran di ruang mesin. Informasi awal menyebutkan, kapal mengirimkan permintaan tolong melalui channel 17 karena mengalami kebocoran mesin.

Scroll to Top