Pemerintah Kota Tanjungpinang baru saja menerima penghargaan bergengsi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia atas kinerja gemilang dalam mencapai target indikator surveilans penyakit menular tahun 2024. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas keberhasilan Tanjungpinang memenuhi dua indikator krusial: Tingkat Non-Polio Acute Flaccid Paralysis (NPAFP) sebesar ≥3 per 100.000 penduduk usia di bawah 15 tahun, serta Discarded Rate (kasus bukan campak–bukan rubella) sebesar ≥2 per 100.000 penduduk.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes Dalduk dan KB) Kota Tanjungpinang, Rustam, menjelaskan bahwa capaian ini mencerminkan komitmen kuat Pemerintah Kota Tanjungpinang beserta seluruh tenaga kesehatan dalam mendeteksi dini penyakit lumpuh layu non-polio.
"Pencapaian ini menunjukkan bahwa upaya deteksi potensi penyakit lumpuh layu (polio) telah melampaui target yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Hal ini semakin memperkuat bukti bahwa Tanjungpinang benar-benar bebas polio," tegas Rustam.
Selain itu, Rustam menambahkan bahwa target pemeriksaan sampel campak dan rubella yang ditetapkan Kemenkes untuk Kota Tanjungpinang juga sukses dipenuhi.
Penghargaan ini tidak hanya menjadi pengakuan atas kualitas surveilans AFP yang terjaga secara konsisten, tetapi juga atas keberhasilan menurunkan angka kejadian lumpuh layu non-polio secara signifikan.
"Penghargaan ini adalah wujud dukungan terhadap target global untuk memberantas polio dan mengeliminasi campak-rubella," imbuhnya.
Rustam berharap penghargaan ini akan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi lengkap dan pelaporan dini terhadap penyakit menular. Partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam mendukung efektivitas program-program kesehatan yang dijalankan oleh pemerintah.
"Capaian ini menjadi motivasi bagi daerah untuk terus meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit, terutama penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi, seperti polio, campak, dan rubella, demi mewujudkan kesehatan masyarakat yang berkelanjutan," pungkasnya.