Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyoroti pentingnya kebersihan dan kesehatan lingkungan masyarakat sebagai langkah krusial dalam mencegah penyebaran virus Hanta yang beberapa waktu lalu ditemukan kasusnya di sejumlah wilayah Indonesia.
Puan menekankan bahwa pengelolaan sampah yang baik, kebersihan pasar, dan sanitasi lingkungan yang memadai harus menjadi bagian dari kebijakan yang terintegrasi dan saling mendukung untuk mencegah penyebaran virus.
"Virus ini muncul karena adanya kedekatan antara manusia dan habitat hewan pengerat," ujar Puan. Ia menambahkan bahwa penanganan masalah ini membutuhkan pendekatan lintas sektor dengan target yang jelas, seperti penurunan populasi tikus dan peningkatan sanitasi di kawasan padat penduduk.
Puan juga mengingatkan bahwa virus Hanta dapat memicu penyakit zoonosis lainnya, seperti rabies, antraks, leptospirosis, flu burung, brucellosis, toksoplasmosis, dan cacar monyet. Sayangnya, kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit zoonosis masih rendah.
Oleh karena itu, Puan mendorong pemerintah untuk meningkatkan sosialisasi dan edukasi tentang virus Hanta kepada masyarakat. Dengan pemahaman yang lebih baik, masyarakat diharapkan dapat melakukan tindakan antisipasi sebagai langkah pencegahan utama.
"Jika masyarakat tidak menyadari bahaya virus ini, mereka mungkin mengabaikan gejala yang muncul dan tidak segera mencari pertolongan medis. Edukasi harus dilakukan secara langsung di lapangan, di pasar, di lahan pertanian, dan di permukiman warga," tegasnya.
Sebagai informasi, terdapat delapan kasus penyakit virus Hanta yang terdeteksi di Indonesia pada periode 15-21 Juni 2025. Kasus tersebut tersebar di Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Utara.