Mantan Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong atau yang akrab disapa Tom Lembong, mengakui mengalami sakit gigi sesaat setelah mencicipi gula rafinasi di ruang sidang. Kejadian unik ini terjadi di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Jumat (4/7/2025).
"Ya, kurang enak badan, malamnya langsung sakit gigi. Untungnya, setelah berkumur, kondisinya membaik. Itulah efek langsung dari menelan satu sendok gula," ungkap Tom Lembong.
Menurutnya, dampak yang ia rasakan hanyalah sakit gigi. Ia pun menyarankan agar kejadian serupa tidak ditiru oleh siapapun. "Saya sangat tidak merekomendasikan, jangan sampai ada yang mencoba," tegasnya.
Kejadian ini bermula saat Tom Lembong menunjukkan tiga jenis gula yang berbeda di ruang sidang, termasuk gula rafinasi. Ia kemudian mencicipi gula rafinasi tersebut saat diperiksa sebagai terdakwa dalam kasus dugaan korupsi impor gula, Selasa (1/7).
Sebelumnya, Tom dan tim kuasa hukumnya menjelaskan perbedaan antara gula kristal putih (GKP), gula kristal mentah (GKM), dan gula kristal rafinasi (GKR) kepada majelis hakim.
"Saya ingin mengilustrasikan perbedaan antara gula mentah, gula rafinasi, dan gula putih seperti yang kita kenal, sesuai dengan standar ICUMSA (International Commission for Uniform Methods of Sugar Analysis). Kami membawa sampelnya, gula rafinasi dan gula putih, gula konsumsi," jelas Tom di hadapan hakim.
Tom kemudian menyantap gula yang diklaimnya sebagai gula rafinasi. Tindakan ini dilakukannya karena pernyataan jaksa sebelumnya yang menyebut gula rafinasi berbahaya jika dikonsumsi masyarakat.
"Saya hanya ingin menunjukkan bahwa ini adalah gula rafinasi, gula putih yang sebelumnya disebut oleh penuntut sangat berbahaya untuk dikonsumsi," kata Tom sambil memakan gula tersebut.
Ia menjelaskan bahwa tujuannya adalah untuk melihat apakah gula rafinasi akan memberikan dampak negatif pada tubuhnya. Ia ingin membuktikan apakah dirinya akan mengalami masalah kesehatan akibat mengonsumsi gula rafinasi.
"Kita lihat apakah hari ini atau minggu ini saya akan mengalami masalah kesehatan akibat mengonsumsi gula rafinasi," ujarnya.