Juventus menghadapi dilema pelik terkait masa depan Dusan Vlahovic. Raksasa Turin itu berencana menyingkirkan sang striker Serbia di bursa transfer musim panas ini, bahkan dengan membekukannya dari tim utama jika diperlukan. Tujuannya jelas: menghindari kehilangan Vlahovic secara gratis saat kontraknya habis tahun depan.
Manajemen Juventus dikabarkan akan segera berunding dengan agen Vlahovic untuk mencari jalan keluar terbaik. Bianconeri telah menyiapkan antisipasi dengan merekrut Jonathan David sebagai pengganti potensial.
Namun, Vlahovic tampaknya punya rencana sendiri. Ia meyakini bahwa dirinya akan memiliki pilihan karier yang lebih menarik jika hengkang tahun depan, sebagai pemain bebas transfer. Status ini memungkinkan dirinya bernegosiasi langsung dengan klub peminat dan meminta bayaran yang lebih menguntungkan.
Selain itu, Vlahovic enggan kehilangan gaji sebesar 12 juta Euro yang akan diterimanya di musim 2025-26. Oleh karena itu, ia rela dibekukan dari skuad utama musim depan, sebuah langkah yang mungkin saja diambil Juventus untuk menekan dirinya.
Strategi membekukan pemain bukan hal baru bagi Juventus. Dalam beberapa tahun terakhir, cara ini sering digunakan untuk memaksa pemain yang ingin dilepas agar segera hengkang. Federico Chiesa dan Leonardo Bonucci adalah contoh nyatanya.
Namun, Vlahovic yakin Juventus tidak akan benar-benar mengasingkannya, mengingat gajinya yang terlampau tinggi. Meski tidak dimainkan, Juventus tetap wajib membayarnya. Satu-satunya risiko adalah kondisi fisiknya yang mungkin menurun, terutama jika Serbia lolos ke Piala Dunia 2026.
Saat ini, minat terhadap Vlahovic terbilang minim. Hanya Fenerbahce dan Al Ahli yang menunjukkan ketertarikan, namun Vlahovic enggan bergabung dengan kedua klub tersebut karena ia masih ingin bermain di level tertinggi Eropa. Situasi ini membuat Juventus berada dalam posisi yang kurang menguntungkan.