Emas Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Saatnya Investor Berhati-hati?

Harga emas global mencetak rekor tertinggi baru di atas US$3.300 per troy ons pada pekan ini, sebuah pencapaian yang luar biasa meskipun perdagangan hanya berlangsung empat hari akibat libur Good Friday. Pada hari Kamis, harga sedikit turun 0,47% menjadi US$3.327,54 per troy ons, setelah sehari sebelumnya melonjak 3,58% ke level US$3.344,22 per troy ons, rekor tertinggi sepanjang masa. Kenaikan sebesar itu adalah yang terbesar sejak Maret 2023, ketika krisis perbankan AS memicu lonjakan harga emas. Secara keseluruhan, harga emas telah menguat 2,82% dalam seminggu terakhir, menandai dua minggu berturut-turut dalam tren positif.

Analis pasar memperingatkan bahwa lonjakan harga emas ini bisa jadi adalah pola "blowoff top", sebuah lonjakan tajam sebelum koreksi signifikan. Meskipun emas telah melonjak 13% atau US$360 dalam seminggu, investor harus siap menghadapi potensi koreksi. Indikator teknikal menunjukkan kondisi overbought, mirip dengan kondisi sebelum puncak harga sebelumnya pada tahun 2011. Ini bukan berarti harga tidak bisa naik lebih jauh, tetapi kehati-hatian sangat disarankan pada level harga saat ini.

Salah satu faktor pendorong kenaikan harga emas adalah melemahnya dolar AS, yang diperkirakan akan mencapai titik terendah dalam tiga tahun. Pelemahan dolar memberikan keuntungan bagi emas, meskipun dolar masih memegang peranan penting sebagai mata uang cadangan dunia. Kebijakan perdagangan yang tidak pasti dari pemerintahan sebelumnya juga turut melemahkan posisi AS di pasar global, sehingga investor mencari alternatif aset yang aman seperti emas.

Sebagian analis berpendapat bahwa setiap penurunan harga emas adalah peluang untuk membeli. Namun, tantangan bagi investor adalah menentukan level harga yang tepat di tengah momentum yang luar biasa ini. Pelemahan dolar AS diperkirakan akan terus berlanjut, mendukung reli emas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hilangnya kepercayaan terhadap pembuat kebijakan AS dan dampak negatif dari ketidakpastian kebijakan terhadap ekonomi AS menjadi faktor utama pelemahan dolar.

Reli emas tahun ini telah mendorong harga naik 28%, melampaui reli tahun lalu sebesar 24%. Kekhawatiran resesi global dan ketegangan dagang AS-China terus mendorong investor mencari perlindungan di aset safe haven seperti emas. Namun, mengingat kondisi overbought, koreksi teknikal mungkin akan segera terjadi. Harga bisa turun menuju level US$3.250 atau US$3.140, dengan level psikologis US$3.000 sebagai support yang signifikan. Jika level US$3.300 terbukti menjadi support yang kuat, harga bisa naik menuju level psikologis berikutnya di US$3.400 atau lebih tinggi.

Scroll to Top