Kepala Sekolah di Papua Rela Lepas Jabatan Demi Sekolah Rakyat

Samuel Franklyin Yawan membuat keputusan besar dalam hidupnya. Ia memilih untuk meninggalkan posisinya sebagai Kepala SMA Negeri Samber Biak yang telah ia emban selama 9 tahun, demi menjadi Kepala Sekolah Rakyat di Kabupaten Biak Numfor, Papua.

Keputusan ini didasari oleh kepedulian yang mendalam terhadap pendidikan anak-anak kurang mampu. Samuel merasa terpanggil untuk memberikan kontribusi nyata bagi mereka yang selama ini belum tersentuh pendidikan yang layak.

"Saya tinggalkan kepala sekolah karena saya punya hati," ujarnya. Ia ingin menjadi perpanjangan tangan Tuhan, memberikan harapan dan jawaban bagi keluarga-keluarga yang membutuhkan.

Motivasi Samuel sejalan dengan semangat para Kepala Sekolah Rakyat lainnya yang mengikuti retret di Pusdiklatbangprof Kemensos, Jakarta Selatan. Mereka memiliki visi yang sama untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin.

Samuel mengaku mendapatkan banyak inspirasi dan pembelajaran selama mengikuti retret. Ia berharap, setelah kembali ke daerah masing-masing, para Kepala Sekolah Rakyat dapat menjadi agen perubahan yang membawa manfaat bagi anak-anak didik mereka.

"Semoga sepulangnya kami dari tempat ini, kami dapat menjadi kepala-kepala sekolah yang berguna bagi anak-anak didik kita yang selama ini belum tersentuh," ungkapnya. Ia berkomitmen untuk mengabdikan diri sepenuhnya sebagai Kepala Sekolah Rakyat di Kabupaten Biak Numfor, Papua.

Scroll to Top