Lombok Barat Gencar Perangi DBD: Ratusan Kasus, Upaya Pencegahan Ditingkatkan!

Lombok Barat menghadapi tantangan serius dengan tingginya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Tercatat 334 warga terjangkit penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti ini. Pemerintah daerah bergerak cepat dengan berbagai upaya penanganan, mulai dari promosi kesehatan, pencegahan, hingga pemberantasan sarang nyamuk.

Dinas Kesehatan Lombok Barat mencatat fluktuasi kasus DBD sejak awal tahun. Sempat melandai, kasus kembali meningkat, namun kini relatif terkendali dengan tujuh kasus pada minggu terakhir.

Sebaran kasus tertinggi berada di Puskesmas Sekotong (61 kasus), diikuti Gerung (42 kasus) dan Kuripan (35 kasus). Puskesmas lainnya juga mencatat kasus dengan jumlah bervariasi. Sebagai respon, penyuluhan, penyelidikan epidemiologi, dan fogging dilakukan di wilayah positif DBD.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Barat menyoroti tingginya kasus DBD dan menekankan pentingnya upaya promotif melalui penyuluhan. Anggaran diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kegiatan penyuluhan, meningkatkan kesadaran masyarakat akan perilaku hidup bersih dan sehat. Antisipasi dini diperlukan agar kasus DBD tidak berdampak negatif pada sektor pariwisata dan sektor lainnya.

Di tingkat desa, Pemerintah Desa (Pemdes) Jagaraga, Kecamatan Kuripan, mengambil inisiatif dengan menggelar "Gerebek DBD". Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya hidup bersih, sehat, serta budaya gotong royong. Sebanyak 30 warga desa terjangkit DBD sejak awal tahun.

Tim Satgas yang terdiri dari Kades, perangkat desa, Kadus, BPD, lembaga desa, dan mahasiswa KKN turun langsung membersihkan rumah, selokan, dan tempat genangan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Sosialisasi juga dilakukan untuk meningkatkan kesadaran warga.

Gerakan Gerebek PSN DBD ini merupakan upaya mitigasi penyebaran luasnya kasus DBD. Pemdes telah menganggarkan dana untuk pola hidup sehat dalam APBDes dan bekerja sama dengan Puskesmas Kuripan dalam sosialisasi PSN setiap hari Kamis. Satgas juga dibentuk untuk melaksanakan kegiatan Gerebek DBD di berbagai dusun.

Banyak warga yang belum memahami penyebab DBD, sehingga edukasi langsung ke rumah-rumah sangat efektif. Kegiatan ini mendapat respons positif dari masyarakat, yang turut berpartisipasi. Pemdes juga memanfaatkan kesempatan ini untuk mendengarkan keluhan warga.

Ketua BPD mendukung penuh kegiatan Pemdes ini, karena dinilai sangat positif dalam pencegahan DBD dan melestarikan budaya gotong royong di masyarakat.

Scroll to Top