Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bergerak cepat memastikan kesiapan infrastruktur internet untuk Sekolah Rakyat di Bandung, Jawa Barat. Staf Khusus Menteri Bidang Pemuda dan Startup, Alfreno Kautsar Ramadhan, mewakili Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, melakukan peninjauan langsung ke Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung, yang akan menjadi lokasi sementara Sekolah Rakyat.
Kunjungan ini bertujuan untuk mengecek ketersediaan dan kelayakan infrastruktur digital yang akan mendukung program pembelajaran di Sekolah Rakyat. Menteri Meutya Hafid menekankan pentingnya keterbukaan akses digital sebagai pendorong kemajuan, namun penggunaannya harus dilakukan secara bijak dan beretika. Akses internet diharapkan dapat membuka peluang edukasi yang merata bagi semua.
Selain Bandung, Kemenkominfo juga telah meninjau kesiapan serupa di Yogyakarta, dan berencana untuk mengunjungi sekolah rakyat lainnya di berbagai daerah.
Kementerian Sosial (Kemensos) menargetkan Sekolah Rakyat dapat beroperasi secara resmi pada 14 Juli 2025, dengan 100 titik lokasi di tahap awal. Poltekesos Bandung akan menjadi tempat pembelajaran sementara, sambil menunggu pembangunan gedung permanen seluas 6-7 hektar.
Sekretaris Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos RI, Idit Supriadi Priatna, menjelaskan bahwa kurikulum Sekolah Rakyat akan mengadopsi kurikulum nasional, ditambah dengan berbagai kegiatan ekstrakurikuler, termasuk di bidang digital. Sekolah Rakyat yang menerapkan sistem boarding 24 jam ini bertujuan untuk membentuk karakter, kedisiplinan, etika, mental, dan spiritual siswa, sehingga mereka tidak hanya pintar, tetapi juga memiliki kepribadian yang utuh.