Terobosan AI: Diagnosis Demensia Lebih Akurat dan Cepat

Demensia, yang menjangkiti lebih dari 55 juta orang di seluruh dunia, menjadi tantangan besar dalam dunia kesehatan. Penyakit Alzheimer, sebagai bentuk demensia paling umum, kini menduduki peringkat kelima sebagai penyebab kematian global. Proses diagnosis demensia yang rumit seringkali melibatkan serangkaian tes kognitif, analisis darah, pencitraan otak, wawancara klinis, dan konsultasi spesialis.

Kendati demikian, membedakan berbagai jenis demensia, seperti Alzheimer, demensia Lewy body, dan demensia frontotemporal, tetap menjadi pekerjaan sulit, bahkan bagi para ahli berpengalaman.

Kabar baiknya, peneliti di Mayo Clinic telah mengembangkan kecerdasan buatan (AI) inovatif yang mampu membantu dokter dalam mengidentifikasi pola aktivitas otak yang terkait dengan sembilan jenis demensia, termasuk penyakit Alzheimer. Teknologi ini memanfaatkan pemindaian otak tunggal yang umum digunakan.

Alat bernama StateViewer ini terbukti efektif dalam mengidentifikasi jenis demensia pada 88% kasus. Alat ini juga memungkinkan dokter untuk menginterpretasikan hasil pemindaian otak hampir dua kali lebih cepat dan dengan tingkat akurasi hingga tiga kali lebih tinggi dibandingkan metode standar.

Para peneliti melatih dan menguji AI ini menggunakan lebih dari 3.600 pemindaian, termasuk gambar otak pasien demensia dan individu tanpa gangguan kognitif.

AI ini menganalisis pemindaian fluorodeoxyglucose positron emission tomography (FDG-PET), yang menunjukkan bagaimana otak menggunakan glukosa sebagai sumber energi. Kemudian, alat ini membandingkan hasil pemindaian dengan database besar yang berisi hasil pemindaian dari individu yang telah didiagnosis dengan demensia. Hasil perbandingan ini kemudian digunakan untuk mengidentifikasi pola yang sesuai dengan jenis atau kombinasi demensia tertentu.

Alzheimer umumnya mempengaruhi memori dan area pemrosesan informasi, demensia Lewy body melibatkan area yang terkait dengan perhatian dan gerakan, sementara demensia frontotemporal mengubah area yang bertanggung jawab atas bahasa dan perilaku.

StateViewer menyajikan pola-pola ini melalui peta otak berkode warna yang menyoroti area-area kunci aktivitas otak. Hal ini memberikan semua dokter, bahkan mereka yang tidak memiliki pelatihan neurologi, penjelasan visual tentang apa yang dilihat oleh AI, sehingga mendukung proses diagnosis yang lebih akurat.

Inovasi ini mengatasi tantangan utama dalam perawatan demensia, yaitu identifikasi penyakit secara dini dan tepat, bahkan ketika terdapat beberapa kondisi yang menyertai. Dengan munculnya berbagai perawatan baru, diagnosis yang tepat waktu membantu menyesuaikan pasien dengan perawatan yang paling sesuai, sehingga memberikan dampak yang maksimal.

Scroll to Top