Pada tahun 2025, diperkirakan ratusan ribu orang di Amerika Serikat akan meregang nyawa akibat kanker. Ironisnya, sebagian dari mereka bahkan tidak menyadari bahwa penyakit mematikan itu telah menggerogoti tubuh mereka.
Seorang ahli patologi bernama Dr. Wolfe baru-baru ini mengungkap kisah pilu tentang beberapa orang yang secara tidak sadar meninggal dunia akibat kanker. Melalui serangkaian otopsi, ia menemukan penyebab kematian yang jauh berbeda dari perkiraan awal dokter.
Kasus Pertama: Batuk Kronis Berujung Maut
Seorang pria dengan riwayat batuk kronis menghembuskan nafas terakhirnya. Dokter menduga kebiasaan merokok sebagai penyebabnya. Kondisinya terus memburuk hingga ia batuk darah dan dilarikan ke UGD. Hasil CT scan menunjukkan kondisi paru-parunya sangat buruk.
Dr. Wolfe menemukan pneumonia parah saat melakukan otopsi. Namun, penyelidikan lebih lanjut mengungkap penyebab utama: kanker paru-paru jenis karsinoma sel kecil yang melilit saluran napas. Tumor tersebut tumbuh dan menyumbat saluran napas, memicu pneumonia pasca-obstruktif sebagai akibat dari keganasan. Pneumonia bukanlah penyebab langsung kematian, melainkan konsekuensi dari kanker yang tidak terdeteksi.
Kasus Kedua: Sakit Perut yang Mematikan
Seorang pria berusia awal 20-an mengalami sakit perut selama berbulan-bulan, disertai penurunan berat badan, demam, dan keringat malam. Sayangnya, ia mengabaikan gejala tersebut dan menolak pergi ke dokter. Ketika rasa sakitnya tak tertahankan, ia akhirnya dilarikan ke UGD dan diduga menderita radang usus buntu atau organ yang pecah. Namun, nyawanya tidak tertolong.
Otopsi mengungkap fakta yang mengerikan: kanker telah menyebar hampir ke seluruh organ tubuhnya, dari tulang selangka hingga panggul. Dr. Wolfe mendiagnosisnya dengan limfoma non-Hodgkin. Beban tumor yang sangat tinggi mengganggu elektrolit tubuhnya, menyebabkan aritmia jantung yang berujung pada kematian.
Kasus Ketiga: Gejala Usus yang Terabaikan
Seorang pria berusia 65 tahun menunjukkan gejala kanker usus, tetapi meninggal dunia sebelum sempat menjalani kolonoskopi. Otopsi mengonfirmasi diagnosis tersebut: kanker usus besar stadium empat yang telah menyebar luas ke seluruh perut dan paru-parunya. Tumor tersebut bahkan telah menembus dinding usus besar.
Kisah-kisah tragis ini menggarisbawahi pentingnya kesadaran akan gejala kanker dan deteksi dini. Tidak ada jangka waktu pasti seseorang dapat mengidap kanker tanpa menyadarinya. Beberapa jenis kanker dapat berkembang selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun sebelum terdeteksi. Jangan abaikan gejala yang mencurigakan dan segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.