Sebuah studi terbaru yang dipresentasikan di European Academy of Neurology (EAN) Congress 2025 mengungkapkan fakta mengejutkan: orang yang sering mengalami mimpi buruk berisiko lebih tinggi mengalami kematian dini. Penelitian ini menyoroti betapa pentingnya kualitas tidur bagi kesehatan secara keseluruhan.
Studi ini menemukan bahwa orang dewasa yang mengalami mimpi buruk setiap minggu memiliki risiko hampir tiga kali lipat untuk meninggal sebelum usia 75 tahun. Para peneliti menganalisis data dari empat studi jangka panjang di Amerika Serikat, melibatkan ribuan partisipan selama 18 tahun. Hasilnya menunjukkan adanya korelasi signifikan antara frekuensi mimpi buruk dan angka kematian prematur.
Lebih lanjut, studi ini mengungkapkan bahwa mimpi buruk dapat mempercepat proses penuaan biologis. Hal ini disebabkan oleh lonjakan adrenalin, kortisol, dan zat kimia stres lainnya selama fase REM (rapid-eye movement) tidur, saat mimpi buruk terjadi. Reaksi stres yang berulang ini dapat memicu peradangan, meningkatkan tekanan darah, dan merusak sel-sel tubuh, sehingga mempercepat penuaan.
Selain mempercepat penuaan, mimpi buruk juga mengganggu kualitas dan durasi tidur yang sangat penting untuk pemulihan dan perbaikan sel tubuh. Kurangnya istirahat yang berkualitas dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental.
Oleh karena itu, mengatasi mimpi buruk menjadi sangat penting. Penanganan yang tepat dapat meningkatkan kualitas tidur dan memberikan manfaat positif bagi kesehatan fisik. Beberapa cara untuk mengatasi mimpi buruk antara lain:
- Menghindari tontonan yang menyeramkan sebelum tidur.
- Menjaga kebersihan tidur dan menghindari penggunaan gadget sebelum tidur.
- Mengelola stres dengan baik.
- Berkonsultasi dengan ahli untuk mendapatkan pengobatan yang lebih efektif.
Dengan mengatasi mimpi buruk, kita dapat meningkatkan kualitas tidur, memperlambat proses penuaan, dan pada akhirnya meningkatkan harapan hidup. Jangan anggap remeh mimpi buruk, segera cari solusi untuk hidup yang lebih sehat dan berkualitas.
