Selama ini, meteorit yang menghujani Bumi umumnya berasal dari sabuk asteroid. Sebagian kecil lainnya diketahui datang dari Bulan dan Mars akibat tumbukan asteroid yang dahsyat. Secara teoritis, meteorit dari Merkurius juga mungkin ada, namun belum pernah ada yang terkonfirmasi. Ini menjadi teka-teki yang belum terpecahkan dalam dunia ilmu antariksa.
Sebuah studi terbaru mengklaim telah menemukan dua meteorit yang kuat dugaan berasal dari Merkurius. Jika terbukti benar, penemuan ini akan menjadi terobosan besar. Kita bisa mempelajari komposisi dan evolusi planet tersebut tanpa harus mengirim misi pengambilan sampel yang mahal dan kompleks.
Jendela Baru Menuju Merkurius
Misi pengambilan sampel langsung dari Merkurius sangat sulit karena kedekatannya dengan Matahari. Oleh karena itu, fragmen alami dari Merkurius yang sampai ke Bumi akan sangat berharga bagi ilmu pengetahuan.
Misi MESSENGER milik NASA sebelumnya telah memberikan gambaran komposisi permukaan Merkurius. Planet ini diperkirakan kaya akan mineral seperti plagioklas yang mengandung natrium, piroksen miskin zat besi, olivine rendah besi, serta mineral sulfida.
Sebelumnya, meteorit NWA 7325 sempat diduga berasal dari Merkurius. Namun, kandungan mineralnya tidak cocok dengan data komposisi permukaan Merkurius, sehingga hipotesis tersebut diragukan.
Kandidat Kuat: Ksar Ghilane 022 dan NWA 15915
Studi terbaru fokus pada dua meteorit langka: Ksar Ghilane 022 dan NWA 15915. Keduanya diduga berasal dari satu sumber yang sama dan menunjukkan kemiripan mineral dengan kerak Merkurius.
Kedua meteorit tersebut mengandung olivine, pyroxene, sedikit plagioklas albite, dan oldhamite – kombinasi yang sesuai dengan perkiraan komposisi permukaan Merkurius. Komposisi oksigennya juga mirip dengan kelompok meteorit aubrite, yang sebelumnya sempat diduga berasal dari mantel dangkal Merkurius.
Namun, ada perbedaan signifikan. Kedua meteorit hanya mengandung sedikit plagioklas, sementara permukaan Merkurius diperkirakan mengandung lebih dari 37%. Selain itu, usia kedua sampel diperkirakan mencapai 4,528 miliar tahun, jauh lebih tua dari permukaan tertua Merkurius yang diperkirakan berusia sekitar 4 miliar tahun.
Jika benar berasal dari Merkurius, kedua meteorit ini mungkin mewakili material purba yang sudah tidak lagi ditemukan di permukaan planet tersebut saat ini.
Butuh Konfirmasi Lebih Lanjut
Menentukan asal planet sebuah meteorit bukanlah hal mudah. Meteorit Bulan bisa dipastikan identitasnya berkat sampel dari misi Apollo. Meteorit Mars dikenali dari kesamaan kandungan gas di dalamnya dengan atmosfer Mars.
Sayangnya, kita belum memiliki sampel pembanding dari Merkurius. Di sinilah peran penting misi BepiColombo, kolaborasi antara badan antariksa Eropa dan Jepang. Wahana ini sedang mengorbit Merkurius dan akan segera mengirim data resolusi tinggi yang bisa membantu menelusuri asal usul kedua meteorit ini.
Jika benar meteorit dari Merkurius berhasil diidentifikasi, para ilmuwan berharap bisa menjawab berbagai pertanyaan penting: mulai dari usia dan evolusi kerak planet tersebut, hingga kandungan kimia dan gas yang menyusunnya.
Asal usul meteorit Ksar Ghilane 022 dan NWA 15915 diperkirakan akan terus menjadi perdebatan di kalangan ilmuwan. Diskusi-diskusi lanjutan diharapkan dapat memperjelas asal muasal dua sampel misterius ini dan mungkin, untuk pertama kalinya, menghadirkan bukti nyata meteorit dari Merkurius.