Tragedi KMP Tunu Pratama Jaya: Human Error Jadi Sorotan Utama

Surabaya – Tenggelamnya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali mengundang perhatian pakar transportasi laut dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Analisis awal mengarah pada dugaan kuat kelalaian manusia sebagai penyebab utama kecelakaan.

Menurut pengamatan, faktor human error mendominasi penyebab kecelakaan laut di Indonesia, mencapai sekitar 90 persen. Kurangnya pemeliharaan mesin kapal dan perhitungan stabilitas muatan yang tidak akurat menjadi pemicu krusial. Sebanyak 80 persen dari kelalaian manusia disebabkan oleh penanganan muatan yang kurang tepat.

Meskipun demikian, cuaca ekstrem juga tidak bisa diabaikan. Kondisi cuaca laut yang sulit diprediksi dalam beberapa tahun terakhir meningkatkan risiko gangguan stabilitas kapal akibat gelombang tinggi.

Kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya mengindikasikan kombinasi beberapa faktor, seperti cuaca buruk, pengoperasian yang tidak sesuai prosedur, dan kondisi mesin yang kurang perawatan. Ini menjadi sinyal penting akan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap standar operasional pelayaran di Indonesia.

Penting untuk memperbaiki sistem manajemen muatan agar setiap kapal beroperasi sesuai kapasitas dan stabilitas yang diperhitungkan dengan cermat. Prosedur pemuatan, perawatan kapal, dan pengelolaan navigasi juga perlu dievaluasi.

KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali pada Kamis, 3 Juli, mengangkut 65 orang dan 22 kendaraan. Operasi pencarian korban masih terus dilakukan. Data terkini mencatat 30 orang selamat, 6 meninggal dunia, dan sekitar 29 orang masih dalam pencarian.

Scroll to Top