Insomnia Kronis: Ancaman Tersembunyi di Balik Kurang Tidur

Insomnia, meskipun bukan penyebab kematian langsung, dapat memicu serangkaian masalah kesehatan serius jika dibiarkan berlarut-larut. Insomnia kronis, khususnya, meningkatkan risiko kematian secara tidak langsung melalui berbagai komplikasi.

Apa Sebenarnya Insomnia Itu?

Insomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan memulai tidur, mempertahankan tidur, atau mendapatkan kualitas tidur yang memadai. Gangguan ini dianggap kronis jika terjadi minimal tiga kali seminggu selama lebih dari tiga bulan dan tidak disebabkan oleh kondisi medis lain atau faktor eksternal seperti kebisingan.

Bahaya Insomnia Kronis Bagi Kesehatan

Tidur yang cukup sangat vital untuk pemulihan tubuh dan keseimbangan hormonal. Salah satu fungsi penting tidur adalah mengatur hormon kortisol, yang terkait dengan stres. Kurang tidur juga menghambat proses perbaikan sel-sel tubuh. Akibatnya, insomnia kronis dapat memicu berbagai gangguan kesehatan serius yang dapat berujung pada kematian.

Beberapa studi menunjukkan bahwa kebiasaan tidur kurang dari satu jam setiap malam dapat meningkatkan risiko kematian akibat berbagai penyebab hingga 10 persen. Di Amerika Serikat, kurang tidur kronis terkait dengan 6 dari 15 penyebab utama kematian.

Berikut beberapa penyakit yang terkait dengan insomnia dan berpotensi menjadi penyebab kematian:

  • Hipertensi: Tidur kurang dari lima jam per malam dapat menggandakan risiko tekanan darah tinggi, yang merupakan pemicu utama penyakit jantung dan gangguan ginjal kronis.

  • Penyakit Jantung: Kurang tidur dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit arteri koroner hingga 200-300 persen.

  • Diabetes: Kualitas tidur yang buruk seperti insomnia berhubungan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2 sebesar 1,5 kali.

  • Stroke: Orang yang tidur kurang dari enam jam sehari memiliki risiko terkena stroke empat kali lipat lebih besar, terutama bagi mereka yang mengalami obstructive sleep apnea (OSA).

  • Kanker: Insomnia dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh, yang dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker payudara, usus besar, ovarium, dan prostat. Hal ini disebabkan penurunan kadar melatonin, hormon yang membantu menghambat pertumbuhan sel kanker.

Selain penyakit fisik, insomnia juga berdampak buruk pada kesehatan mental. Kecemasan berlebihan, depresi, hingga pikiran bunuh diri dapat muncul dan, jika tidak ditangani, dapat berujung pada tindakan bunuh diri.

Insomnia kronis juga dapat mengganggu kemampuan berpikir dan konsentrasi, menyebabkan microsleep yang meningkatkan risiko kecelakaan fatal.

Jangan Remehkan Insomnia

Gangguan tidur seperti insomnia tidak boleh dianggap enteng, terutama jika sudah kronis. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Mengabaikan insomnia sama dengan mengundang berbagai masalah kesehatan serius yang dapat mengancam jiwa.

Scroll to Top