Mantan pebalap MotoGP, Sylvain Guintoli, menyoroti potensi dampak negatif perseteruan antara Jorge Martin dan Aprilia terhadap reputasi sang pebalap. Martin berupaya mengakhiri kontraknya lebih awal, namun Aprilia menolak dan mengancam jalur hukum.
Alasan utama Martin ingin hengkang disebut-sebut karena merasa performa motor Aprilia membuatnya rentan cedera. Namun, Guintoli menilai situasi ini menjadi ironi mengingat Marco Bezzecchi, rekan setim Martin, justru menunjukkan performa impresif dengan motor yang sama. Bezzecchi berhasil meraih podium di dua dari empat balapan terakhir, termasuk kemenangan di MotoGP Inggris.
"Alasan mereka ingin memutus kontrak adalah performa. Sekarang Aprilia tampil bagus untuk Bezzecchi. Situasi ini tidak bagus untuk Aprilia, juga untuk reputasi Jorge Martin, dan untuk kejuaraan ini secara umum. Kita tidak ingin melihat situasi ini," ujar Guintoli.
Guintoli menambahkan, perseteruan ini berpotensi berlarut-larut melalui jalur hukum. Ia mencontohkan sistem di Formula 1 yang memiliki badan khusus untuk menyelesaikan sengketa kontrak secara cepat.
"Tampaknya hal ini dapat berujung pada perdebatan hukum dan tidak ada cara untuk mempercepat prosedur tersebut. Tapi ini bisa berlarut-larut. Sekarang terdengar konyol karena performa Aprilia bagus!" pungkas Guintoli. Situasi ini menempatkan Martin dalam posisi yang kurang menguntungkan, terutama dengan performa apik yang ditunjukkan Bezzecchi dengan motor Aprilia.