Bencana banjir bandang melanda Texas, Amerika Serikat, menimbulkan duka mendalam. Presiden Donald Trump menggambarkan peristiwa ini sebagai "bencana 100 tahun" yang mengerikan. Hingga kini, jumlah korban tewas telah mencapai 80 jiwa, dan puluhan lainnya masih dinyatakan hilang.
Trump berencana mengunjungi Texas dalam waktu dekat, kemungkinan pada hari Jumat, untuk melihat langsung dampak kerusakan dan memberikan dukungan.
Tragedi ini menimbulkan pertanyaan mengenai kesiapan pemerintah dalam menghadapi bencana. Trump menepis anggapan bahwa pemangkasan anggaran untuk Badan Cuaca Nasional dan lembaga federal lainnya telah melemahkan kemampuan peringatan dini terhadap masyarakat.
Berdasarkan laporan terkini, jumlah korban jiwa terus bertambah. Sheriff Kerr County, Larry Leitha, mengonfirmasi bahwa sebagian besar korban berasal dari wilayahnya. Rincian korban tewas meliputi:
- 68 jiwa di Kerr County
- 5 jiwa di Travis County
- 3 jiwa di Burnet County
- 2 jiwa di Kendall County
- 1 jiwa di Tom Green County
- 1 jiwa di Williamson County
Banjir bandang terjadi secara tiba-tiba pada Jumat pagi akibat curah hujan ekstrem yang menyebabkan sungai meluap dengan cepat. Pejabat setempat mengakui bahwa skala bencana ini melebihi perkiraan.
Layanan Cuaca Nasional AS menyatakan bahwa situasi darurat banjir bandang sebagian besar telah berakhir di Kerr County. Namun, dampak yang ditimbulkan sangat signifikan, mengingat curah hujan pada hari Jumat lalu setara dengan setengah total curah hujan yang terjadi di wilayah tersebut dalam setahun.
Kerr County terletak di Texas Hill Country, wilayah pedesaan yang dikenal dengan topografi yang menantang, kota-kota bersejarah, dan tujuan wisata populer. Letnan Gubernur Texas, Dan Patrick, menyebutkan bahwa sejumlah besar wisatawan mengunjungi daerah tersebut untuk merayakan Hari Kemerdekaan di tepi sungai sebelum banjir terjadi.