Kuantan Singingi, Riau – Sosok Rayyan Arkan Dikha, penari cilik yang memukau di arena pacu jalur Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, tengah menjadi perbincangan hangat di seluruh dunia. Aksinya yang lincah dan penuh semangat di ujung jalur pacu telah mencuri perhatian banyak orang.
Dhika, sapaan akrabnya, telah aktif menghibur penonton pacu jalur selama tiga tahun terakhir. Kehadirannya di depan jalur pacu bukan hanya sekadar tontonan, tetapi juga menjadi penyemangat bagi tim. Ibunya, Rani Ridawati, mengungkapkan rasa bangga dan terkejut atas viralnya sang anak.
"Senang sekali, tidak menyangka juga. Bangga melihatnya," ujar Rani.
Untuk mengasah kemampuan menarinya, Dhika rutin berlatih bersama para anak pacuan sebanyak tiga kali seminggu. Latihan ini bertujuan untuk mempersiapkannya menjadi seorang joki handal saat jalur Tuah Koghi Dubalang Ghajo berlaga.
Bakat menari Dhika tampaknya mengalir deras dari darah sang ayah, Jufriono (40), yang juga merupakan seorang atlet pacu jalur. Jufriono telah lama menjadi bagian dari jalur Tuah Koghi Dubalang Ghajo, tempat Dhika saat ini unjuk kebolehan.
"Ayahnya atlet pacu jalur juga, bahkan adik ayahnya juga atlet. Keluarga besar memang terlibat dalam dunia pacu jalur, ayahnya sudah aktif sejak remaja," jelas Rani.
Rani menambahkan bahwa Dhika belajar menari secara otodidak saat menyaksikan pacu jalur. "Dia bukan seorang penari profesional, jadi semua gerakan itu spontan di atas jalur. Mungkin nanti dia akan mengikuti jejak ayahnya menjadi anak pacuan," candanya.
Dhika saat ini bersekolah di SD 013 Desa Pintu Gobang, Kari, Kuantan Singingi. Bocah kelahiran 28 Desember 2014 ini baru berusia 11 tahun.
Aksi Dhika yang viral di media sosial telah menginspirasi banyak orang. Bahkan, beberapa pemain klub sepak bola ternama seperti PSG dan AC Milan, serta artis Luna Maya, turut meniru gerakannya. Dhika benar-benar menjadi fenomena yang mempesona.